SULSELSATU.com, Makassar – Saban tahun, Imlek selalu identik dengan kemeriahan. Warna merah yang mencolok dari semua aksesorisnya. Menambah keriuhan alunan musik dari Karnaval Cap Go Meh dan tentu saja Tari barongsai.
Tahun ini di tengah pandemi, Imlek benar-benar terasa kesunyiannya. Lihat saja di Klenteng Xian Ma, Jalan Sulawesi, Makassar. Tahun-tahun sebelumnya, klenteng ini meriah dan penuh sesak oleh warga Makassar etnis Tionghoa yang datang beribadah.
Di Tahun Kerbau, tak ada lagi kemeriahan. Tak ada lagi penuh sesak. Yang ada hanya kepulan asap dupa.
Baca Juga : Sambut Imlek 2025, Bugis Waterpark Adventure Persembahkan Parade Barongsai Bagi Pengunjung
“Tahun ini bisa dikatakan banyak acara-acara di Klenteng yang ditiadakan. Termasuk Barongsai, malam Imlek, dan Cap Go Meh semua ditiadakan,” kata Humas Klenteng Xian Ma Robbyanto Rusli, Jumat (12/2/2021)
Perayaan Imlek di Klenteng Xian Ma mengikuti imbauan Pemerintah Kota Makassar untuk tidak beramai-ramai. Rubbyanto mengatakan klenteng menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Imbasnya, jumlah kunjungan orang sembahyang mengalami penurunan hingga 70 persen. Padahal, pihaknya juga sudah ancang-ancang melakukan pembatasan bagi orang yang datang.
Baca Juga : Menu Spesial Tahun Baru Imlek 2025 Vasaka Hotel Hanya Rp500 Ribu untuk 4 Orang
“Sebenarnya sudah ada rencana pembatasan setiap orang 10-11 orang bergantian masuk, tapi melihat angka orang yang sembayang menurun sekali. Jadi kita tidak perlu membatasi,” kata dia.
Kemungkinan, selain mencemaskan penyebaran Covid-19 di tempat ibadah, pengunjung juga telah mendapat imbauan untuk sembahyang di rumah.
“Kita imbau untuk sembahyang di rumah saja. Itu sama saja,” ungkapnya.
Baca Juga : Raih Keberuntungan Tahun Baru Imlek Bersama Paket Moonlit Feast di Aston Makassar
Padahal, jumlah kunjungan di Klenteng pada tahun lalu mencapai ribuan per hari lantaran perayaan Imlek berlangsung hingga malam.
“Tahun lalu bisa sampai ribuan perhari. Karena klenteng buka sampai malam. Sekarang jam 4 sore sudah tutup,” tutupnya.
Penulis: Resti Setiawati
Editor: Midkhal
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar