SULSELSATU.com, Makassar – Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah mengupayakan pelantikan Kepala Daerah terpilih hasil Pilkada 2020 untuk digelar secara non virtual. Nurdin beralasan, pelantikan di daerah masing-masing kepala daerah terpilih, justru berpotensi menimbulkan kerumunan.
“Kami memberi masukan ke Kementerian Dalam Negeri. Jangan-jangan dengan virtual malah justru di daerah yang berkerumun terlalu besar. Karena kita tidak tahu,” kata Nurdin di Kantor Gubernur Sulsel Jalan Urip Sumoharjo Makassar, Rabu (17/2/2021).
Usulan pelantikan nonvirtual ini, lanjut Nurdin, juga kemauan beberapa kepala daerah yang akan dilantik. Alasannya sama, sejumlah Pemerintah Daerah (Pemda) menilai pelantikan di daerah masing-masing justru akan mengundang animo para loyalis kepala daerah yang akan dilantik untuk datang.
Baca Juga : Disebut Masuk Tim Pemenangan Paslon di Pilgub Sulsel, Ini Kata Nurdin Abdullah
“Masukan dari pemda itu apakah tidak sebaiknya kami dan wakil saja yang datang. Karena takutnya di daerah bisa-bisa berkerumun para pendukung mau melihat bupati da wakil bupatinya dilantik,” papar Nurdin.
Khusus jadwal pelantikan, Nurdin mengatakan akan dilakukan pada akhir bulan Februari mendatang. Meski begitu hingga kini tanggal pelantikan belum ditentukan.
“Kita tunggu hari ini keputusan MK apakah lanjut atau di tolak, kalau MK menolak berarti semua akan kita lantik,” ucapnya.
Baca Juga : Iksan Iskandar Bersama Warga Jeneponto Terharu Saat Bertemu Nurdin Abdullah
Diketahui dari 24 daerah di Sulsel ada 12 yang menggelar Pilkada Serentak 2020. Kota Makassar, Barru, Bulukumba, Gowa, Kepulauan Selayar, Luwu Timur, Luwu Utara, Maros, Pangkajene Kepulauan, Soppeng, Tana Toraja, dan Toraja Utara.
Khusus Kabupaten Toraja Utara, pelantikan akan dilakukan pada maret mendatang mengingat masa jabatan bupati dan wakil belum berakhir di Februari.
Penulis: Jahir Majid
Editor: Midkhal
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar