Disdik Sulsel Persiapkan 19 SMK Terapkan PPK BLUD

Disdik Sulsel Persiapkan 19 SMK Terapkan PPK BLUD

SULSELSATU.com, MAKASSAR – Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel terus memaksimalkan Penilaian Pola Pengelolaan Keuangan (PPK) Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) untuk SMK di Sulsel.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sulsel Muhammad Jufri mengaku dari hasil penilaian yang dilakukan di 20 SMK di Sulsel, sebanyak 19 SMK telah memenuhi syarat untuk penerapan BLUD.

“Jadi 19 SMK itu, kalau dari Makassar ada SMK 10, SMK 8, SMK 6, SMK 3 dan SMK 9. Kemudian kalau ke atas itu ada SMK di Jeneponto, Takalar, Bantaeng, Selayar, itu masih satu-satu kita ambil, terus ke daerah bawah ada Pangkep, Barru, Parepare, Pinrang, Luwu Utara, sementara satu SMK di Bulukumba belum memenuhi syarat,” ungkapnya, Rabu (17/2/2021)

Ia menjelaskan 19 sekolah ini telah diseleksi awal dan dianggap memenuhi persyaratan yang diharapkan

“19 sekolah ini kita ambil dulu sesuai dengan seleksi awal yang dianggap paling mendekati harapan. Serta telah memenuhi syarat sesuai ketentuan,” jelasnya.

Jufri juga mengaku SMK yang terpilih ini menjadi pilot project yang pertama kali dilakukan di Sulsel.

“19 ini kita dorong untuk menjadi pilot project dulu, kita uji coba sistem ini karena ini pertama kita lakukan di Sulsel. Nah kalau ini bisa berhasil mudah-mudahan itu menjadi contoh untuk SMK-SMK lain di Sulawesi Selatan.”Ucapnya.

Lebih jauh ia menyampaikan kalau selama ini dana BOS sangat terbatas dan pengelolaannya hanya untuk praktek siswa saja, maka dengan sistem ini semua sumberdaya yang dimiliki bisa lebih dimaksimalkan.

“Jadi kan kalau selama ini mohon maaf sebagai contoh kayak dana BOS itu mereka sangat terbatas pengelolaannya hanya untuk praktik siswa saja, sementara hasil-hasil praktek siswa maupun peralatan kita itu sangat pantas berdayakan untuk menghasilkan, maka praktek peralatan ini kita berdayakan hasilkan sesuatu sesuai jurusan masing-masing,” pungkasnya.

Jufri mencontohkan SMK 6 yang mempunyai industri roti dan selama ini hasilnya hanya dimakan dan tidak ada yang menghasilkan uang.

“SMK 6 punya industri roti di dalam. Selama ini hanya dimakan sama-sama, tidak ada yang menghasilkan uang, maka dengan BLUD ini, rotinya bisa dipacking baik, rasa kita kembangkan dan pasarkan termasuk mengisi kebutuhan kantor-kantor di hotel dan sebagainya,” tambahnya.

“Kemarin Pak Dirut Perseroda sudah berikan jaminan, bekerjasama, kita siap optimalkan pemasaran dari produk SMK,” tutupnya.

Penulis: Jahir Majid
Editor: Asrul

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Berita Terkait
Baca Juga