SULSELSATU.com, MAKASSAR – Dua Ketua DPD II Golkar masing-masing Andi Kaswadi Razak dan Andi Fahsar Mahdin Padjalangi menemui Ketua DPD I Golkar Sulsel Taufan Pawe di Kota Makassar.
Diketahui, Kaswadi adalah Ketua DPD II Golkar Soppeng, sementara Fashar memimpin Golkar di Kabupaten Bone. Dua daerah ini, belum ditunjuk pelaksana tugas seperti daerah lainnya.
Wakil Sekretaris DPD I Golkar Sulsel, Zulham Arief mengatakan, pertemuan Tufan Pawe dengan Bupati Bone dan Bupati Soppeng itu berlangsung hangat dan penuh keakraban. Mereka membicarakan bagaimana membesarkan Golkar di Sulsel lewat visi misi Taufan Pawe.
Baca Juga : Golkar Sulsel Garansi Bulat Dukung Bahlil Jadi Ketum di Munas
“Tadi malam Pak Ketua (Taufan Pawe) bertemu dengan Pak Fashar. Sehari sebelumnya bertemu dengan Pak Kaswadi. Mereka juga membicara persiapan Musda masing-masing daerah. Untuk itu, Pak ketua segera menunjuk Plt Ketua untuk melaksanakan Musda, dikarenakan masa jabatan Ketua saat ini telah berakhir,” kata Zulham Arief, Senin (22/2/2021).
Sekretaris AMPG Sulsel ini menjelaskan, dalam pertemuan Taufan Pawe mengapresiasi kedua kader andalan Golkar Sulsel tersebut. Bagiamana tidak, keduanya mampu menaikkan elektoral partai berlambang pohon beringin ini di di daerah mereka masing-masing.
Andi Fahsar Padjalangi, Ketua Golkar Bone ini berhasil menjadi Bupati Bone dua periode. Begitupun kursi di legislatif. Partai Golkar kembali mempertahan kursi ketua DPRD Bone dengan sembilan kursi pada Pileg 2019 lalu.
Baca Juga : Dicopot Sebagai Ketua Golkar Barru, Mudassir: Tidak Apa-apa
Begitupun Kaswadi Razak. Pada Pileg 2019 lalu, Bupati Soppeng dua periode itu membuat Golkar sukses meraih suara signifikan sebanyak 12 kursi, dari 30 kursi di DPRD Soppeng. Dibanding pada 2014, Golkar Soppeng hanya meloloskan 7 kadernya menjadi anggota DPRD Soppeng.
“Dimata pak ketua (Taufan Pawe), Pak Fashar dan Pak Kaswadi merupakan kader berprestasi yang layak jadi panutan,” jelas pria kelahiran Takalar ini.
Alumni Fakultas Hukum Unhas ini menambahkan, Taufan Pawe membuka ruang jika keduanya masih ingin memimpin DPD II Partai Golkar. Menurutnya, selama kader itu berprestasi, Partai Golkar memberikan kesempatan kepada kader untuk kembali membuktikan diri. Keputusan diskresi Ketua Umum Airlangga Hartarto terbuka untuk kader-kader seperti itu.
Baca Juga : Demi Keutuhan Golkar Alasan Airlangga Putuskan Lepas Jabatan Ketua Umum
“Pertemuan ini sekaligus membuktikan Pak Ketua ini sangat membuka ruang kompromi terhadap keputusan-keputusan yang beliau ambil. Jadi tidak benar itu kalau ada yang mengatakan pergantian plt ketua itu tindakan semena-mena tanpa memikirkan aturan dan etika. Itu tidak tepat,” pungkasnya.
Editor: Asrul
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar