Pandemi Covid-19 Tak Halangi UNM Sebar Mahasiswa KKN
SULSELSATU.com, Makassar – Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) Prof Husain Syam melepas Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) semester genap tahun ajaran 2020/2021. Pelepasan tersebut dilakukan secara virtual, Selasa (16/3/2021).
Pelaksanaan KKN Di tengah pandemi Covid-19, membuat pelaksanaan KKN berbeda dari sebelumnya. UNM membuat kebijakan KKN domisili dimana para peserta KKN, melakukan aktifitas KKN di tempat mukim masing-masing dengan dibekali program yang wajib mereka lakukan.
Kepala Pusat KKN Arifin Manggau menyebutkan, sebanyak 1.052, yang terbagi dalam KKN Reguler domisili sebanyak 533 orang, KKN Terpadu domisili sebanyak 410 orang, KKN Tematik Merdeka Belajar sebanyak 18 rrang, KKN Profesi sebanyak 48 orang, dan KKN Kampus sebanyak 43 orang yang tersebar di beberapa provinsi di Indonesia.
“Mahasiswa KKN tersebut, tersebar di 28 kabupaten kota. Provinsi Sulsel terdiri dari 21 kabupaten kota, provinsi Sulbar 2 kabupaten kota, dan provinsi lainnya, ada 5 provinsi yakni Jakarta, Sulawesi tenggara, Nusa Tenggara Timur, Gorontalo, dan Papua. Dan dibimbing oleh dosen pembimbing lapangan sebanyak 32 orang dosen,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan, selain KKN domisili yang dimulai setahun lalu sebagai respon dari pandemi Covid-19, pada kali ini pula UNM menghadirkan beberapa jenis model KKN. Diantaranya KKN Pasca bencana, sebagai wujud keseriusan UNM dalam menyelesaikan problem masyarakat.
“Pusat KKN-PM UNM juga telah merancang beberapa jenis-jenis KKN yang tentunya berangkat dari pikiran-pikiran bapak rektor, diantaranya KKN Pasca bencana, sebagai wujud keseriusan UNM dalam menyelesaikan problem masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, dalam arahannya Rektor UNM menjelaskan bawa UNM merupakan penggagas pertama KKN domisili yang diterapkan diberbagai kampus di Indonesia sebagai jawaban untuk tetap melangsungkan proses akademik terus berjalan.
Pada KKN ini pula UNM menghadirkan beberapa skema KKN diantaranya KKN Pasca bencana, sebagai wujud keseriusan UNM hadir ditengah msyarakat, dimana nantinya akan focus pada program trauma healing dan membantu pemerintah Sulbar dalam mengembalikan situasi belajar bagi sekolah dan anak didiknya.
“Berbagai skema KKN kita hadirkan, ada KKN dalam kampus, KKN Pasca bencana dimana para mahasiswa kita terutama mahasiswa psikologi memberikan trauma healing, untuk menggairahkan dan menyemmangati kembali masyarakat pasca bencana. Program lain yang bisa dilakukan pasca bencana ialah mengembalikan situasi belajar, memberikan pemahaman secara emosional,” jelasnya.
Ia juga berpesan agar mahasiswa mampu bersinergi dengan seluruh komponen masyarakat yang ada di lokasi KKN masing-masing, dengan hadir sebagai masyarakat akademik, masyarakat intelektual,yang mampu menyesuaikan dengan adat istiadat yang ada di loaksi penempatan masing-masing.
“Saya sangat berharap sejauh yang saya pahami mahasiswa KKN UNM kehadirannya selalu membawa harapan ditengah masyarakat, kita hadir untuk bersinergi, karena itu, kita hadir dalam bingkai masyarakat akademik, masyarakat intelektual. Kita mainkan peran kita, Di lokasi KKN ada namanya adat istiadat kita hadir menyesuaikan adat istiadat yang ada di lokasi KKN,” harapnya.
Pada kesempatan itu, hadir Kadisdik Provinsi Sulsel Prof Muhammad Jufri dan Kadisdik Provinsi Sulbar Prof Gufran Darma Dirawan memberi pembekalan kepada mahasiswa KKN UNM.
Penulis: Jahir Majid
Editor: Midkhal
Cek berita dan artikel yang lain di Google News