SULSELSATU.com, MAKASSAR – PT Buka Investasi Bersama (BIB) menggandeng PT Ashmore Asset Management Indonesia (AMOR) memaksimalkan layanan agar masyarakat semakin melek investasi.
CEO BIB, Teddy Oetomo mengatakan, saat ini masih banyak masyarakat Indonesia yang belum melek soal investasi. Oleh karena itu, melalui kerjasama ini, berharap akan semakin banyak masyarakat yang memiliki kesadaran akan berinvestasi.
“Apalagi, dengan keberadaan teknologi yang dapat menjangkau seluruh pelosok dan memudahkan pengguna. Bukalapak lewat BIB akan memberikan pengetahuan dan sistem teknologi yang ada. Sementara Ashmore tentunya memberikan produk, pengalaman, serta layanan jasa keuangan,” katanya, Sabtu, (20/3/2021).
Baca Juga : Kinerja Perbankan Syariah Sulsel Lebih Unggul Dibanding Konvensional, Aset Tumbuh 20,62 Persen
Kata Teddy yang juga merupakan Presiden Bukalapak, sektor jasa finansial ini merupakan salah satu sektor yang punya potensi sangat besar. BIB dari sisi produk, juga dapat dibeli dengan harga yang sangat terjangkau. Kami berharap, ini akan membantu penetrasi inklusi keuangan di Indonesia dan kedepannya semua masyarakat bisa berinvestasi.
Sementara itu, Chief Operating Officer BIB, Dhinda Arisyiya mengungkapkan, saat ini pihaknya masih berfokus pada tiga hal. Pertama, menjangkau investor seluas-luasnya dengan terus memberikan kemudahan aksesibilitas investasi.
“Dengan teknologi yang dimiliki Bukalapak akan membuat investor punya akses untuk investasi sebesar-besarnya, mudah, praktis, dan tidak terbatas waktu dan wilayah. Kedua, BIB juga akan berfokus pada affordability, jadi semua masyarakat bisa berinvestasi dengan terjangkau. Bahkan, bisa hanya Rp 1.000 saja,” pungkasnya.
Baca Juga : Lima Poin Strategis Kerja Sama BI dan OJK Meningkatkan Ketahanan Sektor Keuangan
Ketiga, Dhinda bilang, pihaknya juga memberikan interface yang user friendly serta keamanan. Di tahun ini, BIB bisa lebih banyak mengajak investor pemula dan milenial. Semoga bisa menggaet 500.000 investor baru.
“BIB juga sudah mendapat lisensi menjadi Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada akhir tahun lalu. Dengan teknologi yang sudah dimiliki Bukalapak, berharap masyarakat bisa dengan mudahnya berinvestasi secara terjangkau, dan aman,” jelasnya.
Penulis: Sri Wahyudi Astuti
Editor: Asrul
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar