SULSELSATU.com, MAKASSAR – Pengembangan ekonomi antar pesantren semakin didorong karena merupakan salah satu penyokong ekonomi dan bisnis syariah. Untuk itu, telah dibentuk Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren).
Direktur Kepala Grup Advisory dan Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia (BI) Sulsel, Endang Kurnia Saputra menjelaskan, untuk mendorong Hebitren Sulawesi Papua, BI berupaya memperkuat kelembagaan pesantren, memperkuat akses pasar dari produk yang dihasilkan pesantren, dan mendorong pengembangan keuangan di pesantren.
“Melalui Hebitren, diharapkan membuka peluang kerja sama antar pesantren. Misalnya, pesantren yang memproduksi air kemasan bisa memasarkan ke pesantren lain, begitupun sebaliknya,” kata Adang sapaan akrabnya, Kamis, (25/3/2021).
Baca Juga : Tingkatkan Kesadaran Masyarakat, OJK Bersama BI dan Kemenag Edukasi Keuangan Ilegal dan Penipuan Haji Umrah
Saati ini, sejumlah pesantren telah memiliki produk yang bernilai ekonomi dan dijamin halal. Sehingga, pesantren sebagai sumber ekonomi syariah sangat potensial. Intinya kata Adang, ini merupakan pembentukan hubungan bisnis dan ekonomi antar pesantren.
Ketua Hebitren Sulawesi Papua, KH Saparuddin Latif menyebutkan, potensi ekonomi syariah sangat besar peluangnya bisa dikembangkan di pondok pesantren. Total pesantren di Indonesia hingga 28 ribu, jumlah ini akan memberikan kontribusi positif terhadap ekonomi dan bisnis syariah di Indonesia.
“Untuk memudahkan setiap pondok pesantren memasarkan produk, Koperasi Sekunder Hebitren hadir, akan menjadi penyalur dan produk pesantren dilempar ke Koperasi Sekunder,” pungkasnya. (*)
Baca Juga : BI dan LPS Halalbihalal Bersama Perbankan, Sinergi Penguatan Ekosistem Pembayaran Digital Sulsel
Penulis: SRI WAHYUDI ASTUTI
Editor: ANDI
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar