Plt Gubernur Tegaskan Akan Lanjutkan Pembangunan Stadion Mattoanging
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Plt Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman, menegaskan, Pemerintah Provinsi Sulsel akan tetap melanjutkan pembangunan Stadion Mattoangin Andi Mattalatta, Makassar.
Hal ini ditegaskan Sudirman Sulaiman usai melakukan pertemuan dengan OPD terkait membahas perihal Stadion Mattoangin di Rujab Wagub Sulsel jalan Yusuf daeng ngawing makassar Kamis, (22/04/2021).
“Kalau lanjut, kita lanjutkan saja (secara bertahap). Masa diterlantarkan begitu. Untuk kondisi pembangunan, tentu ada tahapan sesuai kondisi kemampuan keuangan (daerah). Kalau tahun ini dikerjakan atau tidak, kita lihat kondisi keuangan dan design yang diinginkan,” tegasnya.
Sudirman mengaku pertimbangan untuk melanjutkan pembangunan stadion tersebut berdasarkan laporan OPD terkait tentang desain serta teknis pembangunan markas PSM Makassar itu.
“Mereka (OPD) melaporkan tentang desain serta pertimbangan-pertimbangan teknis. Kita masih tunggu, karena masih memberikan pandangan sementara, makanya kita finalkan dululah apa yang terbaik,” katanya.
Perihal perencanaan lebih lanjut, kata dia, perlu dibahas pada tingkat Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Sudirman mengaku tidak akan mengintervensi pembangunan stadion tersebut melainkan akan melakukan sistem Bottom-up yang merupakan Pendekatan dari bawah ke atas, menggunakan pengambilan kebijakan berdasarkan masukan dari rakyat dan kemudian disusun serta direalisasikan oleh pemerintah.
“TAPD yang mengetahui tentang pertimbangan pembiayaan konstruksi, sektor prioritas, pelayanan dasar yang mutlak harus dilakukan. Saya tidak boleh intervensi. Makanya saya selalu bilang, kita ambil (sistem pertimbangan) bottom-up,” ungkapnya.
Meski begitu, Sudirman menegaskan pembangunan dilakukan dengan berbagai pertimbangan, sehingga bisa berfungsi maksimal. Tidak seperti beberapa pembangunan stadion tidak ada yang terselesaikan.
“Saya tidak ingin mengambil risiko. Kalau saya bangun, saya tidak mau, saya bangun (nantinya beresiko) mandek, atau ditinggalkan dan tidak jadi lagi (tidak tuntas). Saya ingin ketika membangun, setiap tahapan membangun itu bisa berfungsi. Saya harus hati-hati, jangan sampai kita beri anggaran ke sana, tapi tidak cukup, hilang barang dan tidak dipakai, hitung-hitungan harus betul- betul matang, baru kita jalankan,” terangnya.
Apa lagi, saat ini Pemprov tengah melakukan upaya penyelesaian utang proyek tahun 2020. Apalagi, adanya refocussing anggaran.
“Kita (fokus) penyelesaian utang, (sekitar Rp 300 Miliar) tersisa 12 persen. Dan masih ada utang yang harus diakui dulu (pemeriksaan BPKP dan Inspektorat), baru diselesaikan. Untuk utang pembangunan stadion kita belum lakukan saat ini, karena baru saja kita ambil untuk infrastruktur,” jelasnya.
Editor : Jahir Majid
Cek berita dan artikel yang lain di Google News