SULSELSATU.com, MAKASSAR – Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman mengaku kasus covid-19 di sulsel terus meningkat. Peningkatan kasus ini banyak dari Imported Case dari pulau Jawa dan Bali.
Untuk itu, Sudirman Sulaiman mengaku mendukung Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Covid-19.
Kebijakan ini akan diambil pemerintah guna menekan penyebaran Covid-19 di Indonesia yang dinilai sudah sangat mengkhawatirkan.
Baca Juga : Jadi Perusahaan Pembayar Pajak Terbesar, BRI Diapresiasi Oleh Negara
“Memang banyak impor case ya. Makanya kita sepakat sekali jika di pulau Bali dan Jawa ini dibuatkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Karena dengan menahan laju dari sana akan menjaga wilayah diluar.” Ungkapnya saat di temui dikantor Gubernur sulsel Kamis (01/7/2021).
Sudirman Sulaiman menjelaskan, kota makassar banyak aktivitas yang hubungannya dari bali dan jawa. Olehnya itu, Sudirman Sulaiman mengimbau masyarakat ataupun ASN di Sulsel untuk tidak melakukan perjalanan di kota yang jumlahnya kasus Covid 19 diatas 30 persen.
“Karena Makassar banyak aktivitas yang hubungannya Jawa Bali kan. Makanya sudah benar itu ketika ada kegiatan tidak terlalu urgen maka sebaiknya tidak dilakukan, kita juga tekankan ASN harus izin ketat untuk keluar ke daerah provinsi yang zonanya diatas 30 persen Bed occupancy rate (BOR),” Sebutnya.
Baca Juga : Pengumuman! Restrukturisasi Kredit Perbankan Penanganan Pandemi Covid-19 Berakhir
Andi Sudirman Sulaiman Lebih jauh Mengaku, Pemerintah provinsi sulsel mendukung upaya PPKM Darurat di jawa Bali, Ia berharap upaya tersebut dapat menekan laju Covid 19.
“Kita mudah-mudahan dengan diperketat disana kita juga menjadi pendukung supaya setiap kegiatan mikro darurat yang dilakukan di Bali bagaimana kita disni ikuti pola sesuai kondisi kita.” Pungkasnya.
Diketahui, Pemerintah pusat rencananya akan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di pulau jawa dan bali.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar