SULSELSATU.com, MAKASSAR – Politisi senior Ilham Arief Sirajuddin (IAS) optimis menumbangkan petahana Ni’matullah dalam perhelatan Musyawarah Daerah (Musda) Partai Demokrat Sulsel yang akan datang.
Mantan Walikota Makassar dua periode itu bahkan mengklaim mendapat restu DPP Partai Demokrat untuk maju bertarung, alasannya dia punya niat membesarkan dan mengembalikan kejayaan Demokrat di Sulsel.
“DPP tidak mungkin akan mengecewakan orang yang punya niat baik untuk memperbaiki partai,” kata IAS di Makassar, Jumat (2/7/2021).
Baca Juga : Tingkatkan Kompetensi, Demokrat Sulsel Instruksikan Legislator Wajib Punya Desa Binaan
Jika diberi amanah memimpin Demokrat Sulsel kembali, IAS sudah menyiapkan strategi agar partai besutan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini bisa berjaya di Sulsel.
“Partai Demokrat 2024 peluanganya sangat terbuka. Melihat pemilu 2019, Demokrat kan tidak complang. Tapi di 2024 persaingan akan semakin ketat,” sebut IAS.
Eks Ketua Golkar Sulsel ini meyakini Partai Demokrat bisa meraih kemenangan dengan strategi-strategi tertentu di 2024. Jika Demokrat menang, IAS pun siap bertarung di Pilgub Sulsel.
Baca Juga : Berpengalaman dan Peduli, Ni’matullah Nilai Hati Damai Pemimpin Ideal di Gowa
“Kalau saya kaitkan dengan Pilgub, Demokrat bisa meraih 1,7 juta suara. Kalau Demokrat menang di 2024, maka IAS akan jadi Gubernur,” bebernya.
“Tinggal bagaimana seorang ketua kedepan mengatur strategi. Misalnya rekrutmen caleg. Bagaimana bagus pun partainya tetapi kalau menempatkan orang yang tidak tepat, pasti tidak maksimal,” sambung suami Anggota DPR RI Aliyah Mustika Ilham itu.
Sementara Sekretaris Bappilu DPP Demokrat, Kamhar Lakumani mengatakan sampai saat ini belum ada jadwal Musda Demokrat Sulsel. DPP fokus untuk menuntaskan Musda daerah yang hanya memiliki calon tunggal terlebih dahulu.
Baca Juga : Demokrat Sulsel Panaskan Mesin Pemenangan Hadapi Pilgub dan Pilkada 24 Kabupaten Kota
“Baru beberapa DPD yang selesai. Karena DPP ingin menyelesaikan yang aklamasi dulu, yang cuma satu calon. Baru setelah itu yang dua calon atau lebih. Jadi (Sulsel) belakangan,” jelas Kamhar.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar