Logo Sulselsatu

Di tengah Pandemi Covid-19, Pemprov Sulsel Berhasil Turunkan Angka Kemiskinan Tercepat Kedua Secara Nasional

Muh Jahir Majid
Muh Jahir Majid

Jumat, 16 Juli 2021 18:41

Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.
Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.

SULSELSATU.com, MAKASSAR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) menempati peringkat kedua tercepat dalam menurunkan angka kemiskinan secara nasional pada periode Maret 2021.

Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, jumlah penduduk miskin di Sulsepnpada Maret 2021 tercatat sebanyak 784,98 ribu jiwa atau 8,78 persen, sementara pada September 2020, jumlah penduduk miskin sebanyak 800,24 ribu jiwa atau sebanyak 8,99 persen.

Dengan demikian, terjadi penurunan jumlah dan persentase penduduk miskin (P0) sebesar 15,26 ribu jiwa atau 0,21 persen. Indeks kedalaman kemiskinan di Sulsel mengalami penurunan dari 1,650 pada September 2020 menjadi 1,489 pada Maret 2021. Indeks keparahan kemiskinan juga menurun dari 0,457 pada September 2021 menjadi 0,372 pada Maret 2021.

Baca Juga : Arus Barang Pelindo Regional 4 Tumbuh 156,87 Persen, Ekspor Impor Sulsel Mendominasi

Data tersebut diperoleh melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang diselenggarakan BPS setiap Bulan Maret dan September.

Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, menegaskan komitmennya untuk terus berupaya dalam upaya menurunkan angka kemiskinan.

“Alhamdulillah, per Bulan Maret 2021 angka kemiskinan kita turun 0,21 persen dari pada Bulan September 2020. Namun tentu kita terus berupaya bagaimana terjadinya peningkatan kesejahteraan maupun pendapatan bagi masyarakat,” ujarnya, Jum’at (16/7/2021).

Baca Juga : Jumlah Penduduk Miskin Sulsel September 2022 Terbanyak di Pulau Sulawesi

Meski di tengah kondisi Pandemi Covid-19 ini, Andi Sudirman mengaku tak hanya berfokus pada upaya pencegahan namun juga pada pemulihan ekonomi. Menurutnya aktivitas perekonomian harus tetap berjalan.

“Kita ingin ada balance antara mengendalikan penyebaran, disamping itu perekonomian harus tetap berjalan. Jadi dilakukan PPKM Mikro yang berskala kecil tingkat (Desa/Kelurahan/RT/RW), serta melakukan percepatan pelaksanaan vaksinasi,” bebernya.

Sementara itu, Kepala BPS Sulsel, Suntono, mengatakan, secara nasional Sulsel berhasil menurunkan angka kemiskinan Bulan Maret sebesar 0,21 persen, dan menempati peringkat kedua setelah Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan penurunan angka kemiskinan mencapai 0,22 persen.

Baca Juga : Pembangunan Stadion Barombong Tertunda, Wali Kota Danny Sebut Pemprov Fokus Stadion Mattoangin

Beragam hal yang mendasari penurunan angka kemiskinan di Sulsel. Salah satunya, terjadi pertumbuhan di sektor pertanian, yang berdampak pada peningkatan pendapatan di wilayah pedesaan.

Pada Triwulan I Tahun 2021, sektor pertanian mengalami pertumbuhan 7,14 persen. Karena sumbangannya terhadap pembentukan Produk domestik regional bruto (PDRB) sekitar 22-24 persen, maka pertumbuhan yang bagus di sektor pertanian ini akan berdampak pada peningkatan pendapatan penduduk di pedesaan.

“Lebih dari 34 persen penduduk di Sulsel bekerja di sektor pertanian, maka penduduk mendapatkan pendapatan yang baik sehingga mendorong belanja atau pengeluaran,” jelasnya.

Baca Juga : Plt Gubernur Sulsel Tolak Serahkan Stadion Barombong Dikelola Pemkot

Hal lainnya, kata Suntono, perkembangan harga-harga yang dicerminkan oleh inflasi Bulan Maret 2020 – Maret 2021 angkanya relatif cukup rendah, yaitu rata-rata 2,07 persen. Fakta penjelas lainnya, pada indikator ketenagakerjaan yang kita potret Bulan Februari 2021, tingkat pengangguran terbuka di Sulsel turun sebesar 0,51 persen, menjadi 5,79 persen, apabila dibandingkan dengan Bulan Agustus 2020 lalu.

Berdasarkan laporan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara, kata Suntono, realisasi penyaluran bantuan sosial sampai dengan Bulan Maret 2021 itu realisasinya relatif sangat tinggi. Serta perkembangan kasus Covid-19 di Bulan Maret 2021 pun dilaporkan lebih rendah dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

Terdapat beberapa fakta penjelas lainnya yang juga memengaruhi penurunan kemiskinan di Sulsel. Diantaranya mobilitas dan aktivitas transportasi yang juga membaik pada bulan tersebut.

Baca Juga : Ingin Lanjutkan Stadion Barombong, Danny Bakal Temui Plt Gubernur

“Di Bulan Maret tahun 2021 itu, kalau kita lihat kasus Covid-19 itu relatif lebih rendah apabila dibandingkan periode Desember, Januari, dan Februari. Oleh karena kasusnya rendah, maka aktivitas ekonomi itu bisa kembali bergairah, karena orang lebih berani keluar rumah untuk beraktivitas secara ekonomi,” jelasnya.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Makassar25 November 2024 22:48
Seminar Kesehatan dan Donor Darah Meriahkan Peringatan Hari Guru di SIT Al Fatih
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al Fatih memperingati dan menyemarakkan Hari Guru dirangkaikan Hari Kesehatan Nasional de...
Politik25 November 2024 22:39
Bawaslu Diminta Kawal Wilayah dari Serangan Fajar
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, menyoroti maraknya praktik politik uang atau serangan fajar menjelang Pem...
Metropolitan25 November 2024 22:36
Tok! APBD Makassar 2025 Capai Rp5,7 Triliun
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar resmi menyepakati Anggaran ...
Hukum25 November 2024 21:36
12 Daerah Rawan di Sulsel Dapat Pengamanan Khusus untuk Pilkada 2024
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) telah memetakan 12 daerah yang bakal menjadi perhatian khusus dalam proses pemungutan sua...