SULSELSATU.com, Jeneponto – Sejumlah massa berunjukrasa di depan Kantor Kementerian Agama Wilayah Sulsel, Rabu (4/8/2021). Massa menduga Kepala Kantor Kemenag Jeneponto, Saharuddin, melakukan pungli dan korupsi.
“Copot Kepala Kemenag Jeneponto, karena kami anggap kurang mampu menjaga tatanan kehidupan organisasi dan nama baik Kementerian Agama yang telah dirundung berbagai informasi miring, diantaranya dugaan pungutan tanpa dasar hukum,” ujar orator demo, Alim Bahri.
Dugaan Pungli itu kata Alim, kabar berkembang, saat menghampiri pemeriksaan pengelolaan keuangan di lingkungan Kemenag Jeneponto oleh Inspektorat Kementerian Agama.
“Selanjutnya dugaan penyelewengan dana rehabilitasi kantor Tahun 2019 melalui permintaan pribadi Kakan Kemenag, sebesar kurang lebih Rp66.885.250 dan dugaan penyelewengan dana sewa mobil dan uang bensin sebesar kurang lebih Rp50.000.000,” kata Alim.
Alim juga menemukan dugaan pelanggaran pada pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) Yayasan Nur Latifah Jeneponto Tahun 2020 yang terkesan dikerja asal jadi dan ditengarai terdapat dugaan tindak pidana korupsi.
“Serta kabar atas dugaan pungli terhadap penerima Dana Bantuan Operasional Pendidikan/BOP untuk TPQ, MDT, dan Pondok Pesantren Tahun 2021,” pungkasnya.
Tak hanya Kakan Kemenag, pengunjukrasa juga menyoroti Kepala Seksi Haji dan Umroh Kabupaten Jeneponto karena ditengarai kuat terlibat dalam dugaan tindak pidana.
“Dengan modus penjualan mobil tanpa BPKB. Dimana kasus tersebut sedang berproses di Kepolisian Resort Jeneponto,” demikian Alim.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar