SULSELSATU.com, Parepare — Kasus Covid-19 di Kota Parepare terus mengalami lonjakan, bahkan sempat menjadi penyumbang tertinggi kasus pasien meninggal karena Corona di Sulsel.
Direktur RSUD Andi Makkasau Parepare, dr Renny Angraeny Sari mengatakan, kondisi itu dikarenakan warga yang belum sadar untuk jujur terkait kesehatannya.
“Masih ada warga yang tidak jujur dan menolak pemeriksaan Covid-19, sehingga kondisi tubuh yang memburuk karena dibiarkan tanpa penanganan kesehatan,” katanya.
Menurutnya, tidak sedikit pasien Covid-19 yang masuk ke IGD setelah kondisinya memburuk. Hal itu tentu menyulitkan petugas medis mengambil tindakan penyelamatan.
Sebab saturasi mereka sudah di bawah 70 persen. Sementara idealnya, saturasi orang yang normal berada di angka 99 persen bahkan 100 persen.
Saturasi, merupakan kadar oksigen dalam aliran darah. Alasannya tak lain dari informasi hoaks yang beredar di masyarakat kalau rumah sakit sengaja memvonis Covid-19.
“Jangan takut ke rumah sakit untuk memeriksakan diri jika mengalami gejala. Karena saat ini tak ada gejala Covid-19 yang khas selain demam, meriang, sakit kepala dan pegal-pegal,” ujarnya.
Selain pasien usia lanjut yang memiliki riwayat penyakit bawaan atau komorbid, kata Renny, ibu hamil saat ini pun sangat rentan terpapar. Setidaknya ada dua pasien ibu hamil yang meninggal karena masuk ke rumah sakit dalam kondisi buruk.
Dia memastikan, ketersediaan alat medis, termasuk tabung oksigen, obat-obatan dan tenaga medis untuk pelayanan pasien Covid-19, sangat memadai. Jika belum terlambat, pasien masih bisa diselamatkan.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar