Kasus Corona Tinggi, Pemkot Parepare Segera Kaji Kebijakan Untuk Aktivitas PKL

Kasus Corona Tinggi, Pemkot Parepare Segera Kaji Kebijakan Untuk Aktivitas PKL

SULSELSATU.com, Parepare — Situasi penyebaran Covid-19 di Kota Parepare, masih mengkhawatirkan. Penambahan kasus masih saja terjadi setiap hari.

Data Satgas Penanganan Covid-19 Parepare hingga Sabtu, 7 Agustus 2021, menunjukkan ada tambahan 81 kasus baru menjadikan kasus aktif mencapai 276 orang. Potensi penambahan kasus masih memungkinkan, karena ada 94 kontak erat dan suspect yang menunggu hasil tes. Dan yang sembuh 34 orang.

Situasi diperparah dengan angka kematian pasien positif Covid-19 yang terus meningkat. Dalam dua minggu terakhir setiap hari ada 1-2 orang yang meninggal, bahkan pernah 4 orang yang meninggal dalam sehari. Secara akumulatif sudah 97 pasien Covid-19 yang meninggal.

Kondisi ini diungkap Sekda Kota Parepare yang juga selaku Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Parepare, H Iwan Asaad menyikapi situasi terkini Covid-19 di Parepare.

Iwan Asaad menekankan, situasi ini membuat Pemkot Parepare bersama Forkopimda yang tergabung dalam Satgas Penanganan Covid-19, harus mengkaji matang jika ingin mengeluarkan kebijakan untuk masyarakat. Termasuk kebijakan bagi pedagang kaki lima (PKL) berjualan kuliner di Kawasan Pare Beach, Pantai Senggol, Parepare, yang meminta pelonggaran aktivitas butuh kajian matang.

“Mencari solusi untuk PKL dimaksud akan dibicarakan lebih lanjut dengan Forkopimda. Karena kebijakan saat ini adalah tindak lanjut atas Inmendagri, dan ditindak lanjuti lagi dengan situasi Parepare yang masuk Level 3 (PPKM),” ungkap Iwan Asaad, Minggu malam, 8 Agustus 2021.

Iwan mengemukakan, kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) saat ini bukan atas Surat Edaran (SE) Pemkot, melainkan SE Satgas Penanganan Covid-19 yang ditanda tangani Forkopimda, yakni Wali Kota Parepare, Dandim 1405/Mlts, Kapolres, Ketua DPRD, Kepala Kejaksaan Negeri. PPKM yang berlaku saat ini adalah Parepare berada di Level 3. Level 3 masuk dalam penyebaran tinggi Covid-19.

Pada Poin 17 huruf b dan c dalam SE itu berbunyi aktivitas makan dan minum di tempat sampai pukul 20.00, dan pesan antar hingga pukul 21.00. Ketentuan ini yang diprotes sejumlah PKL di Pantai Senggol, Saat Tim Satgas Gakkum Protokol Kesehatan Covid-19 Kecamatan Ujung turun menertibkan.

Seorang pedagang mengaku sudah berkoordinasi dengan DPRD Parepare, dan diberikan kebijakan berdagang hingga pukul 24.00.

Menanggapi itu, Iwan Asaad mengaku, belum menerima kebijakan tertulis yang diberikan oleh DPRD seperti dimaksud pedagang. “Karena kalau kebijakan itu ada, maka kami akan bahas di Forum Forkopimda. Di SE Satgas itu juga bertanda tangan Ketua DPRD sebagai bagian dari Forkopimda,” kata Iwan.

Iwan menyarankan solusi alternatif sementara yang bisa dilakukan PKL di Pantai Senggol, adalah mempercepat waktu buka usaha. Jika sebelumnya sore, bisa dimajukan pagi hingga malam pukul 20.00. Dan pesan antar hingga pukul 21.00. Sambil Forkopimda terus mengkaji kebijakan mempertimbangkan situasi Covid-19.

Iwan mengaku memahami situasi sulit perekonomian saat ini termasuk bagi PKL, yang tidak hanya terjadi di Parepare, tapi juga seluruh Indonesia. Karena itu, dia meminta semua pihak untuk bekerja sama dan saling memahami. Bekerja sama untuk mempercepat memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Agar situasi kembali normal. “Kita juga terus berdoa semoga Covid di Parepare segera mereda dan jangan sampai justru naik pada Level 4 seperti di Makassar,” ingat Iwan.

Kekhawatiran naiknya level Parepare itu, membuat Iwan memohon semua pihak memaklumi karena kondisi Covid-19 di Parepare sangat memprihatinkan atau berbahaya.

“Satgas bukan hanya mempertimbangkan dunia usaha, tapi juga mempertimbangkan banyak yang kena Covid. Bahkan sudah 2 minggu terakhir setiap hari ada yang wafat 1-2 orang. Bahkan pernah 4 orang yang wafat dalam sehari,” beber Iwan.

Iwan mengingatkan, suara tenaga kesehatan (Nakes) juga tidak bisa dielakkan bahwa mereka juga sudah lelah. Putus asa, bahkan banyak yang sudah terpapar juga. “Saya tidak bisa membayangkan bagaimana jika Nakes yang menyerah. Jadi Satgas terus mendorong agar para Nakes tetap bersemangat dalam mengemban amanah mulia ini. Mari kita saling menjaga dan saling memahami kondisi saat ini,” harap Iwan.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Baca Juga