SULSELSATU.com, MAKASSAR – Situasi pandemi Covid-19 saat ini tak membuat Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Selatan Muzayyin Arif berputus asa dalam berbuat kebajikan.
Dengan niat tulus membantu masyarakat, Bendahara DPW PKS Sulsel itu kembali menghadirkan usaha kuliner khas Indonesia.
Ketua Dewan pembina yayasan Pesantren Darul Istiqamah itu baru saja melakukan launching outlet perdana Bakso Santri di Kabupaten Maros, Selasa (17/8/2021).
Baca Juga : RMS dan Tamsil Linrung Restui Muzayyin Arif Maju Pilkada Sinjai
Hadir langsung pada kesempatan itu, Bupati Maros Chaidir Syam, Ketua MUI Maros dan beberapa undangan lainnya.
Muzayyin bercerita bahwa, ada tiga hal yang menjadi alasan dia rela jualan bakso meski saat ini sudah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Sulsel.
“Semangatnya adalah kemandirian ekonomi. Kita ingin agar kesejahteraan masyarakat bisa lebih baik, banyak usaha lain yang bisa dilakukan selaib dengan jualan bakso,” kata Muzayyin.
Baca Juga : Luncurkan Buku, Muzayyin Arif: Bentuk Pertanggung Jawaban Abadi
Hal kedua Muzayyin merintis usaha ini adalah ingin memberi contoh ke generasi muda yang akan menjadi pelanjut, bahwa dengan makanan yang enak, halal dan sehat sangat penting dalam kehidupan.
“Alasan ketiga adalah pemberdayaan santri. Potensi ekonomi pesantren sangat besar, hanya saja sampai saat ini belum dikelola secara baik. Kalau ini bisa dimanfaatkan dengan baik, maka akan membuat dunia pesantren bisa lebih sejahtera,” tuturnya.
Asal-usul Nama Bakso Santri
Baca Juga : Bawaslu Maros Dalami Dugaan Pelanggaran Anggota DPRD Sulsel Kampanye Saat Reses
Muzayyin bertekad usaha Bakso Santri ini akan tersebar di seluruh Sulsel bahkan Indonesia.
“Saya ingin memulai ini dari Maros dan Bakso Santri ini bisa ada dimana-mana. Saya optimis outletnya akan tersebar di seluruh Indonesia,” ujar dia.
Baca Juga : Muzayyin Arif Wakili DPRD Sulsel Terima Penghargaan Dari Kemenkumham
Nama Bakso Santri kata Muzayyin, karena semua yang terlibat adalah para santri. Mereka diberdayakan dan diberi pelatihan khusus hasil kolaborasi dengan pengusaha bakso asal Yogyakarta.
“Jadi kita tidak hanya jual bakso. Tetapi sudah punya pabrik sendiri, lokasinya ada di Pesantren Darul Istiqamah. Setiap harinya bisa menghasilkan bakso 200 Kilogram atau empat ekor daging sapi,” terangnya.
Dalam waktu yang tidak lama lagi, usaha Bakso Santri ini kata Muzayyin akan membuka 10 outlet baru. Tidak hanya itu, diharapkan para pengelola pesantren bisa merespon ini dan mengembangkannya secara bersama.
Baca Juga : Muzayyin Arif Minta Pj Gubernur Sulsel Evaluasi Kebijakan Mutasi ASN Era Sudirman Sulaiman
Bupati Maros Apresiasi Usaha Bakso Santri Muzayyin Arif
Bupati Maros Chaidir Syam dalam sambutannya, mengatakan, apa yang dilakukan Muzayyin hari ini adalah upaya mendukung program pemerintah yakni membangun perekonomian ditengah pandemi covid-19.
“Pasca pendemi ekonomi harus bangkit dan lapangan pekerjaan harus dibangun dan pak Muzayyin sudah memulai ini dan semoga dilakukan berberkah,” ucapnya.
Politisi PAN itu mengatakan, apa yang dilakukan Muzayyin harus menjadi contoh bagi semua pihak untuk menciptakan lapangan kerja di tengah kondisi susah seperti sekarang.
Chaidir juga mengajak agar masyarakat menguatamakan makanan yang halal dan sehat.
“Bakso ini enak dan halal. Ini menjadi contoh makanan di tempat lain agar menyediakan jajanan makanan yang enak sehat dan halal. Selamat dan sukses semoga launching ini menjadi sukses,” tutup Chaidir Syam.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar