Dugaan ASN Perkosa Tiga Anaknya di Lutim, Bupati Budiman: Kita Hormati Proses Hukum yang Berlangsung
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Bupati Luwu Timur (Lutim), Budiman angkat bicara terkait kasus tindak pemerkosaan seorang ayah berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) terhadap tiga Anaknya kandungnya yang kembali menguak kepublik.
Budiman mengatakan pihak Kapolres telah memberikan keterangan yang jelas terlihat kasus tersebut.Ia menyerahkan sepenuhnya kepada aparat hukum jika kasus tersebut kembali akan diproses.
“Sudah ada jawaban dari pak Kapolres dari pihak pengamanan terkait dengan kasus tersebut. Jadi kita bisa baca penjelasan bapak Kapolres terkait dengan kasus yang 2019.” katanya saat ditemui di hotel Four Points Makassar, Jumat, (08/10/2021).
Diketahui, Terduga pelaku adalah ayah kandung mereka sendiri, seorang aparatur sipil negara yang punya posisi di kantor pemerintahan daerah.
Bupati Lutim sendiri mengaku belum pernah memanggil terduga pelaku pemerkosaan terhadap tiga anak kandungnya. Hal tersebut, kata dia, dikarenakan kasus tersebut sudah ada sebelum dilantik menjadi Bupati.
“Kan itu sebelum saya jadi bupati sudah berproses 2019. Saya jadi bupati 2021. Jadi itu ada penanganan hukum di sana.” ungkapnya.
Meski begitu, Budiman tidak memiliki upaya untuk memanggil terduga pelaku pemerkosaan tersebut.
Dia berdalih menunggu perkembangan penyidikan dari pihak yang berwajib dalam hal ini pihak kepolisian.
Hanya saja, pihak kepolisian mendukung agar kasus tersebut dihentikan.
“Nanti kita lihat perkembangannya. Jadi hari ini, pak Kapolres, dinas sosial mengunjungi rumah yang bersangkutan untuk melihat kondisi apa yang sebenarnya terjadi.” ungkapnya
“Kita hormati proses hukum yang berlangsung.” pungkasnya
Diketahui, dugaan tindak pemerkosaan yang dilakukan seorang ayah kepada 3 putrinya kembali mencuat ke publik berawal dari tulisan Project Multatuli. Dilaporkan Lydia (ibu dari ketiga anak tersebut) terus perjuangkan kasus yang terjadi sejak tahun 2019 lalu itu. Namun belum mendapat keadilan.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News