Dukung Peningkatan Kualitas Lingkungan, Pertamina Hadirkan Pertashop di Daerah Pelosok
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) berkualitas kian digaungkan Pertamina. Bukan tanpa alasan, penggunaan BBM berkualitas ini menjadi salah satu kontribusi dalam peningkatan kualitas lingkungan.
Upaya Pertamina dalam mendorong penggunaan BBM berkualitas seperti Pertamax ini demi mengurangi emisi karbon yang dihasilkan kendaraan. Dengan penggunaan Pertamax, polusi yang dihasilkan kendaraan sedikit berkurang.
Mewujudkan hal tersebut, Pertamina menghadirkan Pertashop di berbagai daerah pelosok yang jauh dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Pertashop menjadi alternatif warga agar mudah mendapatkan Pertamax.
Untuk diketahui, kandungan oktan minimal 92 yang ada di Pertamax dapat memberikan keuntungan tersendiri bagi penggunanya. Dengan oktan 92 akan membuat pembakaran mesin lebih sempurna, serta kandungan zat aditif, dapat membersihkan endapan kotoran pada mesin sehingga lebih awet serta pemakaian bahan bakar lebih irit.
Di samping memberikan keuntungan bagi penggunanya, Pertamax disebut sebagai bahan bakar ramah lingkungan karena memiliki nilai oktan minimal 92. Nilai oktan ini yang membuat pembakaran lebih sempurna, kemudian membantu mengurangi gas buang dan polusi sehingga dampak buruk bagi lingkungan dan manusia berkurang.
Melalui Pertashop ini, diharap dapat mendorong penggunaan Pertamax. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menggunakan Pertamax sehingga dapat merasakan dampak yang dihasilkan.
Pertashop merupakan lembaga penyalur resmi Pertamina dalam menyediakan BBM non subsidi seperti Pertamax. Harga yang ditawarkan pun sama seperti yang ada di SPBU.
Di Sulawesi Selatan (Sulsel) sendiri, sudah terdapat 12 Pertashop yang tersebar di berbagai Kabupaten seperti Maros, Gowa, Jeneponto, Sinjai, Tana Toraja, dan Luwu Utara. Salah satunya, terdapat Pertashop di Desa Moncobalang, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa yang berjarak 5 km dari SPBU.
Plt Kepala Desa Moncobalang, Syaiful Fahmi mengatakan, Pertashop yang ada di desanya merupakan satu-satunya penyalur BBM berkualitas jenis Pertamax. Ia menyebutkan, Pertashop tersebut sangat menbantu warganya dakam mendapatkan BBM berkualitas, mengingat SPBU dari desanya berjarak 5 km.
Syaiful menjelaskan, masyarakat di desanya mulai paham dan beralih ke BBM berkualitas. Terlebih, harga yang ditawarkan Pertashop jauh lebih murah dibanding BBM eceran.
“Di desa kami itu, kebanyakan yang jual eceran. Harganya Rp10 ribu satu botol, isinya 1 liter. Nah, kalau d Pertashop harganya itu Rp9.200 sudah dapat satu liter, jadi sudah kebanyakan warga itu beli di Pertashop. Lebih untung,” kata Syaiful, Selasa, (19/10/2021)
Ia menyebutkan, warga tidak hanya membeli untuk kendaraan saja, tetapi ada petani juga yang membeli Pertamax di Pertashop ini. Harganya lebih terjangkau di banding eceran. Petani pun tidak kesusahan mendapatkan BBM dalam jumlah banyak demi kepentingan bertani karena sudah ada Pertashop.
Tidak hanya warga desa, Pertashop di Desa Moncobalang juga dirasakan manfaatnya oleh warga desa lain. Terlebih, Desa Moncobalang merupakan desa yang berada diantara perbatasan Kabupaten Gowa dan Takalar, sehingga banyak juga pengguna jalan dari luar desa singgah membeli Pertamax.
Senior Supervisor Communication & Relation Pertamina Regional Sulawesi, Taufiq Kurniawan mengatakan, masyarakat di Sulawesi itu, kebutuhannya sudah memerlukan bahan bakar berkualitas. Pada dasarnya, masyarakat tahu fakta-fakta adanya bahan bakar berkualitas.
“BBM berkualitas itu bahan bakar ramah lingkungan. Masyarakat di Sulawesi itu, kebutuhannya sudah menggunakan BBM berkualitas. Sehingga, kita (Pertamina) sebenarnya mengedukasi masyarakat itu tidak terlalu susah karena pada dasarnya masyarakat tahu fakta-fakta tentang BBM berkualitas,” jelas Taufiq.
Kata Taufiq, program edukasi BBM ramah lingkungan mendapat antusiasme dari masyarakat. Di Sulsel, peningkatan konsumsi penggunaan BBM berkualitas sebesar 17 persen, dan untuk Kota Makassar sendiri sampai 85 persen. Kondisi ini, kata dia tentu membantu peningkatan kualitas lingkungan dengan penggunaan BBM berkualitas.
Selain Makassar, lanjutnya, kota besar lain seperti Kendari, Manado, Mamuju, dan Palu, sudah beralih ke bahan bakar berkualitas. Di Sulawesi Barat dan Sulawesi Utara sudah perluasan satu provinsi penggunaan BBM berkualitas. Menyusul Gorontalo dan Sulawesi Tenggara sudah masuk permintaan untuk perluasan satu provinsi.
Bahkan, lanjutnya, ada satu kabupaten yaitu Banggai Laut, konsumsi Pertamax sudah 100 persen. Selain itu, peningkatan penggunaan BBM berkualitas paling tinggi juga terjadi di Sulawesi Barat dari tahun 2019-2020 sebesar 450 persen.
“Sejauh ini, sudah ada 145 Pertashop sudah yang beroperasi, dan sebanyak 200 calon pendaftar di lokasi baru. Banyaknya permintaan ini, sebagai bukti bahwa masyarakat sudah beralih dan membutuhkan bahan bakar berkualitas,” ujarnya.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News