Logo Sulselsatu

Sekolah Pascasarjana Unhas Gelar Kuliah Umum, Bahas Mengenai Pandemic Resilience

Andi
Andi

Selasa, 19 Oktober 2021 16:20

Kuliah Umum pada Webinar Diaspora Series 24 secara virtual via zoom pada Selasa(19/10/2021). (Warda/sulselsatu)
Kuliah Umum pada Webinar Diaspora Series 24 secara virtual via zoom pada Selasa(19/10/2021). (Warda/sulselsatu)

SULSELSATU.com – Sekolah Pascasarjana (Sps) Universitas Hasanuddin menggelar kuliah umum pada Webinar Diaspora Series 24 secara virtual via zoom pada Selasa(19/10/2021).

Kuliah umum tersebut mengangkat tema “Pandemic Resilience and the Lower-Class Population: A sociological Analysis”dan menghadirkan narasumber Sulfikar Amir, Ph.D., dari associate Professor of Science, Technology, and Society Sociology Programme School of Social Science Nanyang Technological University).

Wakil Rektor bidang Riset, Inovasi dan Kemitraan, Prof.dr. Nasrum Massi,Ph.D dalam sambutannya mengucapkan terimakasih dan mengapresiasi kepada semua panitia yang melaksanakan kegiatan kuliah umum.

Baca Juga : Jadi Perusahaan Pembayar Pajak Terbesar, BRI Diapresiasi Oleh Negara

“Terimakasih kepada panitia dan tim pasca sarjana yang telah melaksanakan kegiatan wabinar diaspora Indonesia yang ke 24 dengan tema Pandemic Resilience and the Lower-Class Population: A sociological Analysis,”

Sementara itu, Dekan Sekolah Pascasarjana Universitas Hasanuddin , Prof. Dr.Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc, dalam sambutannya berharap dalam kuliah umum ini menjadi sumber pengetahuan baru dan mampu menerapkan di fenomena-fenomena lain yang kita temui. Ia juga mengucapkan terimakasih atas kesedian pemateri di tengah-tengah kesibukannya untuk hadir di kuliah umum yang digelar oleh sekolah pasca sarjana Unhas.

“Oleh karena itu, mudah-mudahan setiap topik yang kita bahas dengan pendekatan ini, barangkali bisa membuat kita bisa belajar untuk menerapkan metode-metode pemahaman tentang fenomena-fenomena,” harapnya.

Baca Juga : Pengumuman! Restrukturisasi Kredit Perbankan Penanganan Pandemi Covid-19 Berakhir

“Dan masih banyak lagi fenomena-fenomena yang kita hadapi di berbagai tempat dan diberbagai momentum,” imbuhnya.

Dalam materinya, Sulfikar Amir menjelaskan bagaimana masyarakat merespon dan bertahan hidup dalam kondisi keterbatasan di masa pandemic Covid-19 serta penekanan aspek resiliensi yang menjadi sebuah konsep kemampuan dalam menghadapi situasi yang rentan terhadap goncangan bencana, seperti fenomenal alam atau dari kesalahan manusia.

“Ketika pandemic masuk di Indonesia dan kemudian mengakibatkan begitu banyak kasus dan jumlah orang meninggal dunia dan saya mengambil keputusan masuk dalam wacana publik dan kemudian membuat penelitian terkait penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia khususnya dengan kacamata sociological bencana,” jelas Sulfikar.

Baca Juga : Prakerja dan FEB-UNHAS Gelar Kuliah Umum, Bahas Transaksi di Era Digital

Ia juga menjelaskan ikut terlibat dalam mengatasi pandemi Covid-19 di Indonesia salah satunyam memberikan saran terkait vaksinasi gratis untuk semua masyarakat di Indonesia. Dalam materinya Sulfikar memaparakan bagaimana populasi kelas bawah bertahan dalam menghadapi pandemi Covid-19.

“Dimana kita memberikan saran-saran secara global bagaimana dan tindakan apa yang harus dilakukan pemerintah untuk mengurangi dampak pandemi termasuk salah satunya usulan untuk mengratiskan vaksin,” ucapnya.

Pandemic Resilience terkait ketahanan pandemi dan bagaimana populasi kelas bawah itu bertahan terhadap dampak dan guncangan yang terjadi akibat penyebaran penyakit menular Covid-19” imbuhnya.

Baca Juga : BCA Berbagi Ilmu Hadir di Unhas Makassar, 600 Mahasiswa Ikut Kuliah Umum

Salahsatu peserta, Yulkia Patsut, Stain Majane, menjelaskan hasil pengamatan khususnya di Sulawesi Barat, bahwa masyarakat yang Lower-Class memeliki ketahanan yang baik. Ia menduga masyarakat tersebut terbiasa mengahadapi konflik.

“Di sekitar saya terutama di Sulawesi Barat kenapa lower class population itu punya resiliensi yang bagus mungkin karena terbiasa dengan suffering, jadi mereka menganggap pandemi covid-19 biasa saja mereka terbiasa menderita dengan konflik yang banyak mulai dari ekonomi dan lain sebagainya,” jelas Yulkia.

Kegiatan Diaspora Webinar Series 24 dilaksanakan secara virtual dilakukan untuk mengurangi interekasi secara langsung di tengah pandemi Covid-19.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Penulis : Warda
Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Makassar25 November 2024 22:48
Seminar Kesehatan dan Donor Darah Meriahkan Peringatan Hari Guru di SIT Al Fatih
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al Fatih memperingati dan menyemarakkan Hari Guru dirangkaikan Hari Kesehatan Nasional de...
Politik25 November 2024 22:39
Bawaslu Diminta Kawal Wilayah dari Serangan Fajar
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, menyoroti maraknya praktik politik uang atau serangan fajar menjelang Pem...
Metropolitan25 November 2024 22:36
Tok! APBD Makassar 2025 Capai Rp5,7 Triliun
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar resmi menyepakati Anggaran ...
Hukum25 November 2024 21:36
12 Daerah Rawan di Sulsel Dapat Pengamanan Khusus untuk Pilkada 2024
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) telah memetakan 12 daerah yang bakal menjadi perhatian khusus dalam proses pemungutan sua...