SULSELSATU.com, MAKASSAR – PT Vale Indonesia Tbk mengumumkan pencapaian kinerja keuangan yang tidak diaudit untuk triwulan ketiga tahun 2021 (3T21). Menunjukkan penjualan dan pendapatan PT Vale meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
CEO PT Vale Indonesia, Febriany Eddy mengatakan, pada 3T21, grup mencatat penjualan sebesar 18.571 metrik ton (t) nikel matte dengan pendapatan sebesar AS$ 271,5 juta, meningkat masing-masing sebesar 17 persen dan 30 persen dibandingkan triwulan sebelumnya.
“Kami terus mengirimkan lebih banyak volume penjualan pada 3T21 dan di saat yang bersamaan, kami juga diuntungkan dari kenaikan harga nikel selama periode tersebut,” kata Febri sapaannya, Jumat, (29/10/2021).
Baca Juga : PT Vale IGP Morowali Raih Penghargaan Indonesia Corporate Sustainability Award 2024
Febri juga membeberkan, PT Vale membukukan laba yang lebih tinggi sebesar AS$ 64,2 juta. Meskipun beban pokok pendapatan lebih tinggi bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Harga realisasi rata-rata pada 3T21 adalah 11 persen lebih tinggi dibandingkan pada 2T21.
Di sisi biaya, lanjutnya, beban pokok pendapatan grup per metrik ton nikel matte yang dijual pada 3T21 meningkat sebesar 8 persen dari triwulan sebelumnya. Hal ini terutama didorong oleh harga batu bara yang lebih tinggi.
“Bila dibandingkan dengan 2T21, konsumsi HSFO dan diesel masing-masing mengalami penurunan sebesar 10 persen dan 4 persen, sementara konsumsi batu bara meningkat sebesar 28 persen,” jelasnya.
Baca Juga : PT Vale Indonesia Tegaskan Komitmen Keberlanjutan Mendukung Transisi Energi Bersih di COP29
Peningkatan konsumsi batu bara terutama disebabkan oleh produksi dan konsumsi yang lebih tinggi, mengimbangi tingkat konsumsi HSFO yang lebih rendah. Selama periode tersebut, baik harga HSFO, diesel, dan batu bara masing-masing meningkat sebesar 12 persen,13 persen, dan 29 persen dibanding triwulan sebelumnya.
Grup mencatat EBITDA sebesar AS$125,0 juta pada 3T21, naik73 persen bila dibandingkan dengan AS$72,3 juta yang dicatat pada 2T21. Hal ini terutama karena volume penjualan yang lebih tinggi dan harga realisasi yang lebih tinggi.
Kas dan setara kas grup pada 30 September 2021 dan 30 Juni 2021 masing-masing sebesar AS$ 469,6 juta dan AS$ 426,5 juta karena Grup menerima pendapatan dan restitusi pajak yang lebih tinggi pada 3T21.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar