SULSELSATU.com, MAKASSAR – Penggunaan listrik untuk sektor pertanian semakin diminati oleh petani. Bukan tanpa alasan, penggunaan listrik dapat membantu peningkatan produksi serta dapat menghemat biaya operasional.
Melalui program electrifying agriculture, PLN mengajak petani untuk lebih hemat dan membantu meningkatkan produksi. Electrifying agriculture adalah salah satu bagian dari semangat transformasi PLN untuk meningkatkan pelayanan listrik yang lebih mudah, terjangkau, dan andal untuk berbagai kalangan masyarakat, khususnya di bidang pertanian.
PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sulselrabar mencatat program electrifying agriculture telah dirasakan 2.251 pelanggan dengan daya terpasang mencapai 5,624,214,817 VA.
Baca Juga : Rumah BUMN Muna Dorong Pemberdayaan Perempuan Lewat Pelatihan Pengembangan UMKM
Di wilayah Sulselrabar sendiri, program electrifying agriculture paling banyak digunakan oleh petani di Sulsel dengan total 1.396 pelanggan, daya yang terpasang mencapai 4,237,516,495 VA. Disusul Sultra sebanyak 345 Pelanggan dengan daya 983,567,569 VA, kemudian Sulbar ada 99 pelanggan dan 403,130,753 VA daya yang terpasang.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sulselrabar, Awaluddin Hafid menjelaskan, PLN sangat mendukung program electrifying agriculture. PLN terus mendorong program-program elektrifikasi yang dapat meningkatkan produktifitas di sektor pertanian.
“Dengan program ini tentu akan mempermudah para petani karena penghematan dan keandalan yang didapat, tidak tanggung-tanggung penghematan yang didapat sebesar 45 persen dalam satu hari. Kedepannya ada sekitar 1.289 kelompok petani yang menjadi potensi bagi PLN di Kab. Maros,” kata Awaluddin.
Baca Juga : Viral Beredar Video GBH Mati Lampu, PLN: Terjadi Gangguan Tapi Berhasil Ditangani
Awaluddin menjelaskan, electrifying agriculture merupakan program peningkatan perekonomian nasional serta kesejahteraan sekaligus meningkatkan jumlah dan mutu produksi para petani.
Melalui program ini, PLN telah mendorong produktivitas pelanggan, menghadirkan efisiensi biaya produksi, hingga memberikan kemudahan akses listrik dan modal.
Program Electrifying Agriculture semula merupakan strategi PLN dalam mendorong peningkatan konsumsi kelistrikan, namun, secara tidak langsung telah mendorong revolusi mental serta struktural di sektor agrikultur. Modernisasi lewat kelistrikan ini telah menghadirkan inovasi bagi pelaku usaha di sektor agrikultur ini.
Baca Juga : Merasa Dirugikan, Aliansi Buruh dan Mahasiswa Menggelar Demo di Kantor PLN UID Sulselrabar
Pemanfaatkan listrik di pertanian kini telah dirasakan petani di Kabupaten Maros, Sulsel. PLN sudah menyalakan pompanisasi sawah kepada 2 pelanggan petani dengan daya 23.000 VA dan 5.500 VA.
Bupati Maros, Andi Syafril Chaidir Syam mengaku bersyukur karena program PLN selaras dengan program pemerintah untuk mensukseskan bidang pertanian.
“Kabupaten Maros merupakan salah satu lumbung padi terbesar di Sulawesi Selatan, oleh karena itu kami berharap dengan adanya listrik dari PLN ini dapat memajukan sektor pertanian di Maros sehingga dapat memancing animo milenial untu terjun ke bidang ini,” ungkap Chaidir Syam beberapa waktu lalu.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar