SULSELSATU.com, MAKASSAR – Inflasi Sulsel pada Oktober 2021, mengalami inflasi sebesar 0,04 persen (mtm) atau lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar -0,14 persen (mtm).
Kelompok penyumbang inflasi utamanya berasal dari kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang mengalami inflasi sebesar 0,10 persen (mtm). Inflasi Sulsel secara keseluruhan secara tahunan sebesar 1,75 persen (yoy) dan tahun kalender tercatat sebesar 1,09 persen (ytd).
“Inflasi ini berada dibawah sasaran inflasi nasional pada tahun 2021 yang sebesar 3,0±1 persen. Inflasi terjadi hampir di seluruh kelompok pengeluaran. Kenaikan harga pada kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga terutama dipengaruhi oleh kenaikan harga kontrak/sewa rumah, seng, dan tukang bukan mandor,” jelas Plt. Kepala BI Sulsel, Fadjar Majardi dalam siaran resminya, Rabu (3/11/2021).
Baca Juga : Rp98,65 Miliar Transaksi Ekspor UMKM Disepakati Selama AMBF x SSIF 2024
Selanjutnya, ia menyebutkan inflasi juga dipengaruhi oleh kenaikan pada kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga, terutama dipengaruhi oleh kenaikan harga sabun detergen, pembersih lantai, dan pengharum cucian.
Kemudian, kenaikan harga pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya terutama dipengaruhi oleh kenaikan harga shampoo dan pasta gigi.
“Inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh deflasi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau, terutama dipengaruhi oleh penurunan harga komoditas telur ayam ras, ikan bandeng/bolu, tomat, dan beras. Penurunan harga pada komoditas ini didukung oleh distribusi yang lancar sehingga ketersediaan pasokan relatif terjaga meski di tengah situasi PPKM,” pungkasnya.
Baca Juga : AMBF x SSIF 2024 Hadirkan 30 Exhibitor dengan Target Total Transaksi Rp9,5 Triliun
Fadjar menjelaskan, inflasi sepanjang tahun 2021 diperkirakan tetap terkendali. Namun demikian, untuk mengantisipasi potensi kenaikan tekanan inflasi pada sisa tahun 2021, Bank Indonesia bersama dengan Pemerintah Daerah dan instansi terkait lainnya, yang seluruhnya tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), terus melakukan koordinasi dan merumuskan strategi pengendalian inflasi.
Beberapa strategi utama meliputi koordinasi kelancaran produksi dan distribusi komoditas pangan strategis, serta optimalisasi pemantauan harga secara langsung di lapangan maupun melalui PIHPS.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar