Yayasan Hadji Kalla Beri Pelatihan Mitigasi Bencana di Kabupaten Luwu
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Yayasan Hadji Kalla menggelar program pelatihan mitigasi bencana, dan simulasi bencana alam di desa binaan Boneposi, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu.
Kegiatan ini digelar selama dua hari pada 30-31 Oktober 2021. Desa Bonepsosi terletak di lokasi dataran tinggi dengan kondisi tanah yang curam. Kondisi ini menyebabkan daerah ini berpotensi mengalami bencana tanah longsor, aliran deras, dan tanah retak.
Sementara itu, pengetahuan dan pemahaman masyarakat terkait mitigasi bencana alam masih rendah. Hal ini terjadi karena rendahnya kesadaran masyarakat terkait resiko terjadinya bencana alam yang sewaktu waktu bisa terjadi.
Kegiatan pemberdayaan masyarakat berwujud Program Desa Bangkit Sejahtera oleh Yayasan Hadji Kalla berupa pelatihan mitigasi dan simulasi bencana alam. Kegiatan ini bermanfaat sebagai salah satu cara untuk menyadarkan masyarakat, akan pentingnya melengkapi diri dengan pengetahuan dan pemahaman terhadap bencana alam yang mungkin saja terjadi sewaktu-waktu.
Fasilitator Desa Binaan yang bertugas di Boneposi, Akhsan mengatakan, Sasaran kegiatan ini dikhususkan untuk masyarakat usia lanjut, usia produktif pemuda dan siswa-siswa sekolah yang merupakan generasi penerus desa. Pengetauan dan pengalaman yang diterima melalui pelatihan ini dapat dibawa dan ditularkan kepada lingkungan sekitar.
“Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah metode sosialisasi dan simulasi. Sosialisasi dengan cara penyampaian materi menggunakan pendekatan langsung dengan tujuan bisa menyampaikan informasi dengan lengkap namun bisa dipahami dengan mudah dan cepat,” jelasnya, Jumat, (5/11/2021).
Sementara itu, simulasi yang dipraktekan adalah penanganan saat terjadinya longsor dan banjir. Pada sesi penyampaian materi, peserta diberi pengetahuan mengenai becana apa saja yang rawan terjadi di Desa Boneposi, serta cara pencegahan dan kegiatan pasca bencana.
“Kegiatan ini kami canangkan karena hampir setiap hujan deras datang, selalu terjadi longsor di beberapa titik jalan atau lereng. Terkadang akses warga keluar desa terputus beberapa hari karena hal tersebut,” jelas Akhsan.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News