Logo Sulselsatu

Maknai Hari Pahlawan, Wanita Asal Maumere Bagikan Keahlian Jahit Buat Warga Sekitar

Asrul
Asrul

Rabu, 10 November 2021 11:48

Mesin jahit industri senilai Rp104 juta dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI Cabang Maumere diserahkan ke Christiana Kayat, perempuan yang berprofesi sebagai penjahit. Ist
Mesin jahit industri senilai Rp104 juta dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI Cabang Maumere diserahkan ke Christiana Kayat, perempuan yang berprofesi sebagai penjahit. Ist

SULSELSATU.com, MAUMERE – Peringatan 10 November menjadi momentum untuk menggelorakan semangat jiwa nasionalisme dan kecintaan pada Tanah Air.

Pahlawan di masa sekarang berarti mereka yang berjuang melawan berbagai permasalahan bangsa, seperti kemiskinan, masalah sosial dan bencana alam hingga pandemi Covid-19.

Adalah Christiana Kayat, perempuan yang berprofesi sebagai penjahit dari Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang mampu mendirikan dan memiliki Lembaga Pelatihan Kursus (LPK) jahit.

Baca Juga : UMKM Wingko Babat Lamongan Sukses Puluhan Tahun Berkat Dukungan BRI

Mengusung nama LPK Christin Mekeng, perempuan berusia 43 tahun ini menebarkan ilmu dan keahlian jahit bagi warga di sekitar daerahnya, sehingga menebarkan jiwa kewirausahaan, menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat. Dengan semangat itu, Christiana membantu masyarakat meningkatkan taraf kesejahteraan, merdeka dari kemiskinan.

Awal mulanya, Christiana yang mengaku berasal dari keluarga tidak mampu ini merintis usaha dari nol. Dengan segala keterbatasan, usai lulus Sekolah Menengah Kesejahteraan Keluarga (SMKK) jurusan tata busana di Jawa Tengah, Christiana memutuskan untuk kembali ke kampung halaman di Maumere.

Kepindahannya ke Maumere membuka jalan bagi Christiana untuk berwirausaha. Dia melihat di wilayah ini banyak yang membutuhkan jasa menjahit, tetapi di sisi lain jasa jahit masih minim. Warga setempat yang sering menggelar pesta kerap membutuhkan baju baru. Di sinilah terbuka peluang bagi Christiana.

Baca Juga : Usai Sebar Informasi Hoaks Ransomware BRI, Mr Bert Dihujat Warganet lalu Hapus Konten

Kala itu, tepatnya tahun 1998, Christiana memberanikan diri bekerja sambilan menerima pesanan jahitan pribadi, kendati ia sebenarnya masih bekerja di salah satu butik. Melihat potensi yang ada, tahun 2000 dia memutuskan untuk keluar dari tempatnya bekerja, mulai benar-benar berjuang sendiri membangun usaha.

Tak diduga, pelanggan pertama jasa jahitnya berasal dari karyawan BRI. Bermodalkan satu mesin jahit tua milik sang mertua, dengan tekun dia memenuhi pesanan tersebut.

“Pesanan kian bertambah. Tahun 2001 saya mencari tenaga kerja tambahan, tetapi cari tenaga kerja susah, apalagi mindset generasi muda Flores kebanyakan itu selesai kuliah harus PNS, jiwa wirausaha sangat kurang,” ujarnya.

Baca Juga : Jalani Liburan dengan Tenang, BRI Mudahkan Pembelian Asuransi Lewat Super Apps BRImo

Sulitnya menjaring tenaga kerja membuat Christiana berpikir untuk mulai mengajar, berbekal kemampuan dan ilmu yang dimilikinya. Baru pada 2015, dia memutuskan untuk membuka LPK jahit.

Awalnya dari 10 orang yang mendaftar kursus, kemudian bertambah hingga kini menjadi 25 orang. Dia pun dibantu 1 orang asisten dalam memberikan pelatihan.
Bicara biaya kursus di LKP menjahitnya, Christiana mengenakan biaya pelatihan Rp3,5 juta untuk 100 kali pertemuan dengan 7 kompetensi yang diajarkan. Kompetensi yang diajarkan dipastikan sudah pada level yang cukup tinggi.

Berkat usahanya tersebut, Christiana mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang Sarjana S1 hingga Strata dua (S2), membiayai kebutuhan anak dan keluarga sehari-hari, serta kontrak tanah.

Baca Juga : Lestarikan Warisan Budaya Nusantara, BRI Gelar Nonton Wayang Rayakan HUT ke-129

Semenjak membuka lembaga pelatihan, Christiana sudah tidak menerima jasa menjahit. Namun, fokus mengajar saja, dan membantu anak didik mendapatkan pesanan jahit menjahit. Tujuannya untuk terus mengasah keterampilan mereka, membangun jiwa kewirausahaan demi taraf hidup yang lebih baik.

Jalan usaha Christiana kian lancar. Dia mengaku mendapatkan bantuan berupa 16 unit mesin jahit industri senilai Rp 104 juta dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI Cabang Maumere.

Dia tidak pernah menyangka akan mendapatkan bantuan CSR dari BRI. Kaget pertama kali dihubungi BRI, dan sempat menolak tawaran bantuan tersebut. Namun dua minggu setelahnya, tepatnya Agustus 2021, BRI menyalurkan CSR bantuan untuk membeli 16 unit mesin jahit, termasuk mesin bordir komputer.

Baca Juga : BRI Dukung Transformasi Pertanian Modern Desa Bansari, Tingkatkan Produktivitas dan Kesejahteraan di Pedesaan

“Saya belum punya pikiran saya akan dapat bantuan CSR, tidak terbersit dalam kepala saya. Yang terbersit mereka mau menawarkan dana KUR untuk penambahan modal, saya pikir hutang saja belum selesai, jujur saya sempat tolak,” ungkapnya.

Terpisah, Pemimpin Cabang BRI Maumere, Nurdin mengungkapkan bantuan tersebut sebagai bentuk kepedulian dan perhatian terhadap UMKM khusus kepada pengusaha wanita.

“Kami di BRI mempunyai program khusus yang didedikasikan untuk para wanita bisnis yang berdampak pada masyarakat luas. Kami berharap adanya peralatan ini lebih meningkatkan keterampilan dan kelancaran memproduksi berbagai produk yang nantinya bisa mempunyai nilai jual yang lebih,” ungkap Nurdin.

Dia juga berharap bantuan dari BRI bisa dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin dan dapat digunakan lebih lama dan lebih banyak yang menikmati. “Dan tentu saja lebih banyak output yang bisa dilahirkan dari LPK ini dan kelak bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat,” tambahnya.

Ke depan, Christiana berharap BRI bisa memberikan bantuan dalam bentuk pelatihan dan menyalurkan bantuan berupa mesin untuk pembuatan sandal dan tas kulit. Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas pelatihan di LPK miliknya.

Daya juang dan kegigihan Christiana untuk menebarkan kewirausahaan, meningkatkan ilmu dan keterampilan serta kesejahteraan warga di daerahnya, menjadi bukti konkret semangat membangun negeri, pahlawan masa kini. Dia adalah pahlawan bagi masyarakat daerahnya.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Video26 Desember 2024 20:55
VIDEO: Demo Kenaikan PPN 12% Depan Kampus UNM
SULSELSATU.com – Sejumlah mahasiswa melakukan aksi demo terkait PPN 12% depan kampus Universitas Negeri Makassar (UNM), Kamis (26/12). Demo ters...
News26 Desember 2024 20:48
Apresiasi Mentan Amran, Ismail Sebut Pupuk Subsidi Rp4,1 Triliun Berdampak Besar Bagi Petani Sulsel
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Anggota DPR RI Komisi VI, Ismail Bachtiar, memberikan tanggapan positif terkait alokasi pupuk subsidi sebesar Rp4,1 trili...
Ekonomi26 Desember 2024 20:26
Kenaikan PPN 12 Persen Dinilai Tak Pro Rakyat
SULSELSATU.com, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, mendesak Presiden Prabowo Subianto menunda kenaikan Pajak Per...
Bisnis26 Desember 2024 19:46
UMKM Wingko Babat Lamongan Sukses Puluhan Tahun Berkat Dukungan BRI
SULSELSATU.com, LAMONGAN – Berdiri sejak 1990, Wingko “Bambang Indrajaya” terus melestarikan kudapan khas Babat Kabupaten Lamongan, Prov...