SULSELSATU.com, MAKASSAR – Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Mabes Polri menyerahkan tersangka dan barang bukti perkara pemalsuan bilyet giro deposito nasabah pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atas nama Tersangka Melati Bunga Sombe kepada Jaksa penuntut umum (JPU) Kejari Makassar.
Diketahui, Melati merupakan mantan karyawan PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk atau BNI di Kantor Cabang Utama Makassar, Sulawesi Selatan. Penyerahannya dilakukan di Kantor Sementara Kejaksaan Negeri Makassar Jalan Letjen Hertasning Makassar kemarin.
“Kami telah menerima penyerahan Tersangka MBS dan barang bukti berupa beberapa dokumen, uang tunai, logam mulia, perhiasan dan properti,” kata Kepala Seksi Tindak Pidana Umum Kejaksaan Negeri Makassar Andi Hairil Akhmad, Rabu (10/11/2021).
Baca Juga : Keluarga Korban Tak Terima Pelaku Pembunuhan di Ponpes Tahfizhul Qur’an Imam Ashim Divonis 4,5 Tahun
Penyerahan tersangka Melati Bunga Sompe merupakan tindaklanjut dari hasil penyidikan oleh Penyidik yang telah dinyatakan lengkap oleh JPU setelah dilakukan penelitian terhadap berkas perkara dan telah memenuhi syarat formil maupun materil.
Dimana terhadap tersangka disangkakan melanggar Pasal 49 ayat (1) huruf a, b atau ayat (2) huruf b UURI No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan dan Pasal 3 atau Pasal 5 UURI No. 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, yang dilakukan Tersangka dalam rentang waktu bulan Desember 2019 sampai dengan bulan Maret 2021.
“Kejahatan tersangka MBS yang melanggar UU Perbankan dan UU TPPU mengakibatkan kerugian korban yang terdiri dari 3 orang nasabah sekitar Rp65 Miliar,” sambung Hairil.
Baca Juga : Kembangkan Pasar BNI Xpora, BNI Menjajaki Bisnis ke Australia
Adapun JPU pada Kejaksaan Negeri Makassar melakukan penahanan terhadap tersangka MBS untuk 20 hari ke depan, untuk selanjutnya disusun administrasi lalu dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Makassar untuk disidangkan.
“Terhadap tersangka dilakukan penahanan karena memenuhi syarat subjektif dan objektif sebagaimana diatur dalam KUHAP, dimana tersangka kami titipkan penahanannya di Polda Sulsel,” tutup Hairil.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar