SULSELSATU.com – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Luwu Utara, Armiadi menghadiri Apel Konsolidasi Kesiapsiagaan Bencana di Lapangan Kantor Camat Sabbang, Kecamatan Sabbang, Luwu Utara pada Jumat (19/11/2021).
Dalam sambutannya ia mengingatkan potensi terjadinya gelombang ketiga penularan Virus COVID-19 di Luwu Utara jelang natal dan tahun baru (Nataru).
Gelombang ketiga COVID-19 bisa saja terjadi jika masyarakat abai terhadap protokol kesehatan COVID-19
Baca Juga : Puncak Libur Nataru 2024, Pelindo Regional 4 Pastikan Kelancaran Operasional
“Kita sadar betul bahwa ada pengalaman di mana pada gelombang pertama ternyata kasus melandai dan kita sempat lengah yang mengakibatkan munculnya gelombang kedua yang justru lebih hebat dibanding gelombang pertama,” ujar Armiadi mengingatkan.
Armiadi meminta semua pihak untuk waspada terhadap potensi penularan COVID-19 dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Mengingat pada bulan desember bakal terjadi peningkatan mobilitas penduduk saat perayaan nataru.
“Ada dua momen besar yang berpotensi memicu kenaikan kasus, yaitu Natal dan Tahun Baru. Jangan lengah tetap disiplin protokol kesehatan,” imbuhnya.
Baca Juga : Jelang Nataru, Huabao Salurkan Donasi untuk Dua Gereja di Morowali
Kondisi COVID-19 di Luwu Utara sebenarnya sudah bisa dikendalikan. Terbukti Luwu Utara sudah berada pada zona kuning dan PPKM level 2 per per tanggal 18 November 2021.
“Alhamdulillah, Luwu Utara sudah zona kuning dan berada pada level 2, tapi kita tidak boleh lengah. Tetap harus menerapkan protokol kesehatan di setiap aktivitas kita, dengan tetap memakai masker di kerumunan,” harap Armiadi.
Ia meminta untuk masyarakat di Luwu Utara untuk ikut berpartisipasi menyukseskan vaksinasi COVID-19 sebagai bentuk pencegahan gelombang ketiga COVID-19 terjadi.
Baca Juga : Jelang Nataru 2024, Pelindo Gelar Simulasi Penanggulangan Keadaan Darurat di Pelabuhan Makassar
“Saya harap kepada kita semua, termasuk stakeholder terkait lainnya untuk mengambil bagian dalam menyukseskan vaksinasi,” harap Armiadi.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar