Logo Sulselsatu

Ada 19 Kota yang Dipantau Ketat Akibat Kenaikan Covid-19, Apa Makassar Salah Satunya?

Sri Wahyu Diastuti
Sri Wahyu Diastuti

Selasa, 23 November 2021 08:20

Menkes sebut ada 19 kota yang dipantau ketat akibat kenaikan kasus Covid-19 (tempo)
Menkes sebut ada 19 kota yang dipantau ketat akibat kenaikan kasus Covid-19 (tempo)

SULSELSATU.com, Makassar – Saat ini ada 19 kota yang dijaga ketat karena mengalami kenaikan kasus Covid-19. Kenaikan kasus di 19 kota itu terjadi berturut-turut di atas 2 minggu terakhir seperti yang disebut Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.

“Kami juga mengamati situasi pandemi di seluruh kabupaten/kota di Indonesia, semuanya masih baik jadi kita tidak perlu khawatir, tapi kita memonitor yang memiliki potensi ada kenaikan,” kata Budi, dalam jumpa pers virtual yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden dikutip dari detikcom, Selasa, (23/11/2021).

Pada 19 kota yang dipantau pemerintah tersebut karena mengalami kenaikan kasus. Akan tetapi, kenaikan kasus tersebut masih relatif kecil.

Baca Juga : Jadi Perusahaan Pembayar Pajak Terbesar, BRI Diapresiasi Oleh Negara

“Walaupun memang jumlahnya masih kecil, positivity rate-nya masih rendah, BOR rumah sakitnya juga masih rendah, tapi kita mengikuti daerah-daerah ini agar jangan sampai kita terlambat kalau nanti ada kenaikan,” ujar Budi.

Melansir detikcom, rincian dari 19 kota yang dimonitor, misalnya Fak-fak dan Purbalingga, yang mengalami kenaikan kasus baru dalam 4 minggu berturut-turut. Selain itu, ada Lampung Utara yang telah 3 minggu berturut-turut mengalami kenaikan kasus.

Serta 16 kota selama 2 minggu terakhir mengalami kenaikan kasus. Namun Budi tak menyebutkan 16 kota lainnya yang sedang dimonitor ketat.

Baca Juga : Pengumuman! Restrukturisasi Kredit Perbankan Penanganan Pandemi Covid-19 Berakhir

“Jadi kurang-lebih ada 19 kota yang kita monitor secara ketat, kita surveillance secara ketat karena ada kenaikan kasus walaupun masih kecil lebih dari 2 minggu,” ungkapnya.

Budi mengatakan di 19 kota tersebut harus dilakukan perbaikan dari sisi tracing dan testing-nya. Ia meminta agar pihak yang menjadi kontak erat harus di-tracing.

“Kita juga memperhatikan mengenai kota-kota tersebut, apa yang harus diperbaiki, ini adalah tracing-nya dan testing-nya. Jadi testing harus dilakukan terhadap orang-orang kontak erat hasil dari tracing,” ujarnya.

Baca Juga : PT Bumi Karsa Dirikan Posko Mudik, Bentuk Peduli Keselamatan dan Kenyamanan Para Pemudik

“Kami melihat kota-kota yang ada kenaikan disiplin untuk tracing kontak eratnya dan melakukan testing bagi orang yang didefinisikan sebagai kotak erat sudah sangat rendah,” lanjutnya.

Menkes Budi meminta kepala daerah, seperti bupati/wali kota, selalu meningkatkan dan menjaga disiplin testing dan tracing-nya. Hal tersebut sangat penting untuk bisa mencegah adanya gelombang baru.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Makassar25 November 2024 22:48
Seminar Kesehatan dan Donor Darah Meriahkan Peringatan Hari Guru di SIT Al Fatih
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al Fatih memperingati dan menyemarakkan Hari Guru dirangkaikan Hari Kesehatan Nasional de...
Politik25 November 2024 22:39
Bawaslu Diminta Kawal Wilayah dari Serangan Fajar
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, menyoroti maraknya praktik politik uang atau serangan fajar menjelang Pem...
Metropolitan25 November 2024 22:36
Tok! APBD Makassar 2025 Capai Rp5,7 Triliun
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar resmi menyepakati Anggaran ...
Hukum25 November 2024 21:36
12 Daerah Rawan di Sulsel Dapat Pengamanan Khusus untuk Pilkada 2024
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) telah memetakan 12 daerah yang bakal menjadi perhatian khusus dalam proses pemungutan sua...