SULSELSATU.com, MAKASSAR – Optimisme pemulihan kinerja ekonomi Sulsel diperkirakan akan terus berlangsung hingga akhir tahun 2021. Pada triwulan III, konsumsi dan ekspor menjadi penopang utama kinerja ekonomi Sulsel.
Dari sisi lapangan usaha (LU), kinerja ekonomi didorong oleh LU Pertanian, Konstruksi, dan Perdagangan. Tekanan inflasi tetap terkendali dan memiliki tren yang menurun.
Kepala BI Sulsel, Causa Iman Karana mengatakan, meski demikian, penyebaran kasus aktif Covid-19 menjadi hal yang perlu tetap diwaspadai. Khususnya menjelang perayaan HBKN Natal dan momen pergantian tahun.
“Perekonomian Sulsel terus menunjukkan pemulihan meskipun tumbuh melambat pada triwulan III. Hal ini terutama disebabkan oleh dampak base effect yang tak setinggi triwulan sebelumnya dan penerapan PPKM level 4 yang membatasi mobilitas masyarakat,” jelasnya, Rabu, (24/11/2021).
Ia menilai, durasi pemberlakuan PPKM di Sulsel tercatat lebih lama dibandingkan sebagian besar wilayah lain di Indonesia. Untuk pertama kalinya dalam satu dekade terakhir, angka pertumbuhan ekonomi Sulsel tercatat di bawah nasional.
Untuk itu, dibutuhkan motor pendorong ekonomi berkelanjutan yang dapat mengembalikan daya ungkit ekonomi Sulsel.
“Tindakan pencegahan dan pengendalian kasus aktif Covid-19 perlu terus dilakukan untuk menjaga optimisme dan ekspektasi pemulihan ekonomi Sulsel,” bebernya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, berdasarkan hasil survei Bank Indonesia telah terjadi peningkatan angka indeks keyakinan konsumen, indeks kondisi ekonomi saat ini, indeks kegiatan dunia usaha, dan indeks penjualan riil di Sulsel.
Mobilitas penduduk juga kembali di atas baseline seperti sebelum pandemi, seiring dengan terkendalinya kasus aktif Covid-19. Optimisme dan ekspektasi positif ini perlu terus dijaga bersama.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar