SULSELSATU.com, Makassar – Kegiatan Modul Nusantara yang digelar Universitas Fajar (Unifa) diikuti 20 mahasiswa dari 15 perguruan tinggi se Indonesia tahun ini. Dalam pertemuan daring(dalam jaringan) bidang kebhinekaan, digelar bedah film Selimut Kabut Rongkong, Jumat (26/11/2021) yang membahas keberagaman suku di Sulsel.
Dalam bedah film ini, dosen pembimbing Modul Nusantara Asri Mulya Setiawan, mengatakan adanya kegiatan kebhinekaan ini, mahasiswa yang berasal dari 15 perguruan tinggi se Jawa dan Sumatera dapat mengetahui keberagaman budaya, suku, dan adat istiadat yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan.
“Inilah manfaat yang diperoleh mahasiswa Modul Nusantara bahwa selain perjumpaan dan keakraban sesama mahasiswa seluruh Indonesia, juga dapat saling bertukar informasi mengenai keberagaman suku, budaya, adat, dan kepercayaan di daerah mereka masing-masing,” kata Asri.
Selimut Kabut Rongkong adalah film yang diproduksi SKV Movie Entertainment. Film yang disutradarai Indra J. Mae dengan pemeran A Agung Iskandar, Wasri Yanti Pasande, Abigail Grasela Pasande yang merupakan putra-putri dari Sulsel ini telah menyabet sejumlah penghargaan internasional.
Film drama petualangan berkonsep edukasi sosial yang mengangkat potensi daerah Luwu Utara ini merupakan kritik sosial dalam menyoroti masalah infrastruktur dan sarana kebutuhan masyarakat. Film ini juga mengkritisi tradisi masyarakat Rongkong yang saat ini melupakan kekayaan budaya nenek moyang yaitu tradisi tenun.
“Konsep film ini mengangkat kisah seorang tokoh masyarakat yang juga pemangku adat atau Tomakaka masyarakat Rongkong bernama Bunga Melati. Tokoh ini sangat peduli dengan pendidikan masyarakat pegunungan,” sebut Abigail Grasela, mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional Unifa yang juga Runner Up 1 Putri Pariwisata Sulsel 2021 serta berprofesi sebagai Duta BNN Provinsi Sulsel.
Wasri Yanti menambahkan, film yang menampilkan potensi alam dan kondisi sosial masyarakat Rongkong ini meraih apresiasi dan prestasi seperti Kategori Official Selection di Festival Film Internasional (FFI) Lift of Pinewood Studios di Inggris. Juga FFI Firstime Film Maker Online di Amsterdam, Belanda dan FFI Firstime Film Maker di Raleigh Studio Los Angeles, California.
“Kita juga mengikuti 61 festival film internasional di 53 negara penyelenggara festival film dengan status ‘in Consideration’. Serta penawaran tayang di bioskop internasional film indie di indigenous partnership di Seattle, Amerika Serikat tahun 2022 dan masuk dalam daftar 124 film Indonesia durasi panjang di ajang FFI Piala Citra 2021,” tutur Yanti.
Saat ini, Selimut Kabut Rongkong masuk dalam daftar tunggu film yang akan tayang di seluruh bioskop tanah air. Setelah kondisi pandemi berakhir, film yang dibuat dalam tiga bulan tersebut akan ditayangkan secara nasional.
“Jika tidak ada halangan, tahun 2022 film Selimut Kabut Rongkong akan segera tayang di seluruh bioskop tanah air,” ungkap Sunny Vatvani, produser Selimut Kabut Rongkong yang juga pemilik SKV Movie Entertainment. (*)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar