Logo Sulselsatu

Transformasi Struktur Liabilitas, Biaya Dana BRI Sentuh Titik Terendah

Asrul
Asrul

Senin, 29 November 2021 12:33

Direktur Utama BRI Sunarso dalam press conference Laporan Keuangan Triwulan III di Jakarta, Rabu (27/10/2021). Ist
Direktur Utama BRI Sunarso dalam press conference Laporan Keuangan Triwulan III di Jakarta, Rabu (27/10/2021). Ist

SULSLESATU.com, MAKASSAR – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mampu menekan biaya dana ke tingkat terendah sepanjang sejarah. Capaian salah satu bank terbesar milik pemerintah tersebut dicapai seiring keberhasilan perseroan melakukan transformasi struktur liabilitas.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan pada akhir September 2021 cost of fund (CoF) atau biaya dana BRI mencapai 2,14%. Persentase itu jauh lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu sebesar 3,45%.“Dan perlu saya sampaikan cost of fund BRI 2,14% ini adalah yang terendah sepanjang sejarah,” ujarnya menegaskan.

Sebagai gambaran, biaya dana BRI pada 2019 mencapai 3,58% dan pada 2020 persentasenya 3,22%. CoF tersebut pernah di bawah 3% yaitu 2,18% yaitu pada akhir paruh pertama tahun ini.

Baca Juga : Cerminan Kartini Masa Kini, Ini Mantri Perempuan BRI Yang Pantang Menyerah dalam Memberdayakan Pengusaha Mikro

Sunarso menjelaskan penurunan biaya dana tersebut tak terlepas dari keberhasilan perseoran dalam meningkatkan dana murah atau Current Account Saving Account (CASA). Pada kuartal ketiga 2021 dana murah BRI tercatat Rp 673,1 triliun.

Jumlah yang dibukukan tersebut naik sekitar 5,3% dari periode yang sama pada 2020 yang sebesar Rp639,2 triliun. Hingga kuartal ketiga 2021 tabungan yang dihimpun BRI mencapai Rp467,7 triliun dan giro sebesar Rp205,5 triliun.

Sedangkan pada kuartal ketiga 2020, tabungan yang berhasil dihimpun mencapai Rp424 trilun dan giro sebesar Rp215,2 triliun. Adapun total dana pihak ketiga yang dibukukan BRI hingga September 2021 mencapai sebesar Rp1.121 triliun, atau naik sekitar 5,5% dari kurun waktu yang sama pada 2020 yakni sebesar Rp1.062,7 triliun.

Baca Juga : BRI Rayakan Hari Kartini dengan Dukung 14,4 Juta Pengusaha Wanita

Dia pun mengatakan penurunan biaya dana erat kaitannya dengan efisiensi biaya pendanaan yang dilakukan BRI melalui langkah-langkah strategis transformasi. Seperti memperkuat retail payment dan transaksi perbankan.

“Jadi artinya, efisiensi dari sisi biaya pendanaan, biaya dana berhasil dilakukan oleh BRI melalui berbagai program transformasi tentunya. Dengan memperkuat retail payment, transaction banking dan juga inisiatif-inisiatif lain terkait dengan micro payment,” ujar Sunarso menekankan.

Sunarso pun menambahkan, dengan membaiknya Cost of Fund menjadi salah satu pendorong kinerja pendapatan bunga bersih atau Net Interest Income (NII) yang tumbuh signifikan. Hingga kuartal ketiga 2021, BRI berhasil mencatatkan NII sebesar Rp72,43 triliun. Raihan itu tumbuh 26,88%.

Baca Juga : Berkat Pemberdayaan BRI, Pengusaha Batik Tulis Ini Bawa Warisan Budaya ke Pasar Global

Pendorong Pertumbuhan Laba

Sementara itu, analis emiten dari PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk. Andre Setiawan dalam hasil risetnya menjelaskan bahwa biaya dana yang berhasil ditekan BRI dan kinerja CASA yang solid menjadi pendorong penting atas kinerja laba perseroan yang gemilang.

Laba bank dengan jejaring terluas di Tanah Air ini per September 2021 tercatat Rp19,07 triliun. Raihan bottom line yang mampu dibukukan BRI ini tumbuh sekitar 34,74% secara year on year.

Baca Juga : Semakin Ramah Pengguna, Super App BRImo Kini Tersedia dalam Dua Bahasa

CASA yang solid dan biaya dana yang relatif rendah, berhasil diturunkan baru-baru ini (September 2021) semuanya telah membantu meningkatkan laba,” tulisnya.

Andre pun melihat optimisme dalam kinerja BRI ke depan. Dia memproyeksikan perseroan dapat mempertahankan kinerja positif tersebut. Hal itu tak terlepas pula dari kemampuan BRI dalam menjaga kualitas kredit.

Hal tersebut tercermin dari rasio Non Performing Loan (NPL) yang mampu dijaga oleh BRI. Yaitu di kisaran 3,28%. BRI pun, kata Andre, mampu menekan jumlah kredit yang direstrukturisasi khususnya yang terdampak pandemi Covid-19.

Baca Juga : Dukungan BRI Antar Usaha Lokal Perhiasan Batu Alam Jangkau Pasar Internasional

“Kredit yang direstrukturisasi trennya terus menurun terutama pinjaman yang direstrukturisasi terkait Covid-19. Kegiatan ekonomi telah berangsur-angsur kembali normal, pemulihan ekonomi diperkirakan akan meningkat lebih lanjut sehingga BRI dapat mempertahankan kinerjanya,” tutupnya.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Video22 April 2025 20:31
VIDEO: Pembegalan di Jalan Anuang Makassar, Pelaku Gasak Uang Ratusan Juta dari Korban
SULSELSATU.com, Makassar — Aksi pembegalan terjadi di Jalan Anuang, Makassar, pada Senin (21/4). Seorang pria menjadi korban saat hendak masuk ke ru...
Pendidikan22 April 2025 20:25
Temu Pendidik Nusantara XII 2025, Ajak 18.000 Guru Indonesia Memimpin Perubahan Iklim dari Sekolah
Di tengah ancaman krisis iklim dan kekhawatiran akan masa depan generasi muda, ribuan guru dari seluruh penjuru Indonesia kembali bersatu membawa hara...
Bisnis22 April 2025 20:00
Kallafriends Siapkan Hadiah Spesial Bagi Pengguna Baru
Kallafriends kembali menghadirkan program menarik selama April 2025. Setelah bertransaksi melalui Kallafriends, pelanggan akan mendapatkan reward beru...
Bisnis22 April 2025 19:44
Hari Bumi 2025, Telkom Integrasikan Sumber Energi Terbarukan ke Dalam Infrastruktur dan Operasional
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) memperingati Hari Bumi dengan menegaskan komitmennya dalam mendukung pelestarian lingkungan melalui impleme...