SULSELSATU.com, MAKASSAR – Usai kisahnya viral karena melamar pria di Pinrang, siswi kelas III SMP di Kabupaten Pinrang, Sulsel sering jadi bahan bully-an. Ia disebut mengalami ganguan psikologis.
“Dilakukan pemeriksaan karena diindikasi anak ini mengalami gangguan psikis,” ujar Koordinator P2TP2A Pinrang Andi Bakhtiar Tombong dikutip detikcom, Sabtu, (4/12/2021).
Ia menjelaskan, siswi SMP tersebut merasa malu, sedih, hingga tiba-tiba menangis setelah membaca komentar di media sosial terkait lamarannya yang viral.
“Karena informasi itu dia tiba-tiba menangis, sedih, malu jadi indikasi ada gangguan psikis,” katanya.
“Ya kalau malu iya (seringkali terjadi) sejak kejadian itu malu. Karena dia baca di social media banyak membuli, kata-kata yang tidak menyenangkan,” lanjut Bakhtiar.
Melansir detikcom, akibat kejadian tersebut, sang siswi sempat diperiksa ke pihak Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Provinsi Sulsel pada Senin (29/11). Menurut Bakhtiar, hasil pemeriksaan belum keluar.
“Kan baru diantar untuk periksa di psikolog tapi sampai hari ini belum ada hasilnya,” tutur Bakhtiar.
Diberitakan sebelumnya, keluarga siswi SMP tersebut melamar seorang pria yang merupakan seorang mahasiswa. Peristiwa itu kemudian viral karena menjadi tak biasa, dimana pihak perempuan yang melamar seorang pria.
Kisah lamaran ini terus-menerus menjadi perbincangan banyak orang usai videonya viral dan ditonton puluhan ribu netizen. Ibu dari calon pengantin wanita, Hajah Asmira, membeberkan alasan melamar pria yang masih kuliah di Jakarta itu untuk dijadikan menantunya.
“Saya suka orang tuanya, sudah lama baku baik (hubungannya baik), anaknya juga baik, dari pesantren, saya cari menantu seperti dia, karena sangat perhatian, kalau sakit orang tuanya dia yang urus, saya kagum dengan kepribadianya,” kata Asmira kepada wartawan, Selasa (23/11).
Pihak calon pengantin wanita bahkan disebut memberikan mahar terigu hingga telur 200 rak serta uang panaik yang nilainya terbilang fantastis. Asmira mengatakan hal itu kesepakatan kedua belah pihak.
“Namun bukan mereka (orang tua laki-laki) yang minta, saya yang langsung mengajukan dengan terigu 5 sak, gula pasir 5 sak, telur 200 rak, serta bumbu kue dan makanan,” bebernya.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar