Edukasi Pertanian Ramah Lingkungan, PT Vale Kenalkan SRI Organik ke Petani di Blok Pomalaa
SULSELSATU.com – PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) mengedukasi petani dengan program unggulan pertanian ramah lingkungan, System of Rice Intensification (SRI) organik di Blok Pomalaa.
Program ini sebagai upaya PT Vale terus mendorong sektor pertanian di area wilayah pemberdayaan dapat berkembang dengan baik.
SRI organik menjadi bagian penting dalam program PT Vale Indonesia Tbk, sebagai Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) berkelanjutan (Sustainable).
Selama tujuh tahun terakhir, perseroan telah menjalankan padi SRI Organik di blok Sorowako.
Sebagai komitmen dan kepedulian PT Vale terhadap sektor pertanian, PT Vale terus mengembangkan program tersebut dan kini telah hadir di area pemberdayaan blok Pomalaa yang merupakan salah satu area konsesi Kontrak Karya.
Pelatihan dilaksanakan sejak 25 November hingga 2 Desember, yang diikuti sebanyak 50 petani.
Direktur Corporate Affairs and General Admins PT Vale Indonesia Tbk, Yusuf Suharso menjelaskan, Penerapan Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB) ini ditargetkan dapat membina dan mendampingi para petani lokal dalam menerapkan sistem pertanian, yang bebas dari unsur kimiawi.
“Program ini diharapkan dapat meningkatkan taraf ekonomi para petani lokal, karena hasil produk organik utamanya Beras Organik memiliki nilai jual yang lebih tinggi daripada beras biasa atau konvensional,” jelasnya, Minggu, (19/12/2021).
Dia menjelaskan, ada empat desa di area pemberdayaan PT Vale sebagai area percontohan untuk pengembangan program yakni Desa Puubunga, Desa Puuroda, Desa Puulemo, dan Desa Lamedai.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Kolaka sangat mendukung dan mengapresiasi program Padi SRI Organik yang dilaksanakan oleh PT Vale Indonesia Tbk.
“Semoga masyarakat bisa memperoleh manfaat dari pelatihan-pelatihan dan pendampingan yang dilakukan selama pelaksanaan program tersebut. Sehingga kedepan tidak hanya di empat desa percontohan, tetapi dapat berkembang di desa-desa lainnya,” ungkap Asisten II bidang perekonomian, Pemkab Kolaka, Mustajab.
Saat ini sedang berlangsung pelatihan yang dilanjutkan dengan Rencana Persiapan Lapangan (RPL), penyiapan lahan, pupuk organik, MOL (pengganti pestisida), dan lain-lain.
Program direncanakan akan berlansung selama dua tahun dan akan dilanjutkan dengan pengembangan pertanian atau perkebunan organik lainnya.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News