Komitmen Pembangunan Berkelanjutan PT Vale Sejahterahkan Petani Lewat Pertanian SRI Organik di Tanah Nikel

Komitmen Pembangunan Berkelanjutan PT Vale Sejahterahkan Petani Lewat Pertanian SRI Organik di Tanah Nikel

SULSELSATU.com – PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) terus konsisten mewujudkan komitmen menuju pembangunan berkelanjutan. Menuju pembangunan berkelanjutan tidak hanya dilakukan pada perusahaan tetapi juga dalam peningkatan kualitas petani di tanah nikel.

Salah satu langkah nyata PT Vale demi komitmen tersebut adalah penerapan program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB) melalui metode System of Rice Intensification (SRI) Organik di sejumlah area pemberdayaan.

Penerapan SRI Organik yang dilakukan PT Vale tidak hanya berpusat pada wilayah operasional di Sorowako Luwu Timur, tetapi juga sudah diperkenalkan di Blok Pomala dan Blok Bahodopi.

PT Vale dengan penerapan SRI Organik, merupakan salah satu nilai perusahaan untuk menghargai dan menjaga bumi serta menuju pembangunan berkelanjutan.

Salah satu daerah penerapan SRI Organik bertempat di wilayah Mahalona Raya, Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur dengan total lahan seluas 20 hektare. Terbagi di empat desa, yaitu Desa Libukan Mandiri, Desa Buangin, Desa Mahalona, dan Desa Tole.

Kelompok Tani (KT) Harapan Mulya di Desa Libukan Mandiri panen raya atas hasil budi daya padi varietas Mentik Susu di lahan seluas 3 hektare, pada Rabu, (5/1/2022) lalu. Musim panen tersebut merupakan yang ke-12 sejak penerapan PSRLB dan sudah berlangsung sejak akhir Desember 2021. Rata-rata produksi yang dihasilkan pada musim ini mencapai 7,8 ton gabah per hektare.

Senior Manager Social Development Program (SDP) PT Vale, Ardian Indra Putra menuturkan, PT Vale konsisten dalam membina dan mendampingi petani di area pemberdayaan selama 7 tahun terakhir. Sebelum didampingi, produksi ini hanya sampai 4 ton sekali panen tapi mampu meningkat hingga 7-8 ton setelah hadir PT Vale.

Pembinaan PT Vale untuk penerapan SRI Organik dibantu oleh Yayasan Aliksa selaku fasilitator SRI Organik serta dukungan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur melalui Dinas Pertanian.

“Di balik operasional yang ekstraktif, kami sangat peduli untuk terus mempromosikan praktik budi daya pertanian ekologis terpadu melalui metode SRI Organik,” kata Ardian, Kamis, (6/1/2022).

Ia juga menjelaskan bahwa petani binaan PT Vale telah mendapat sertifikasi INOFICE atas pertanian organik yang diterapkan. Hal tersebut menjadi bukti jika program yang dilakukan bisa menjaga kualitas tanah sehingga tidak mudah terdegradasi, termasuk menghemat biaya konsumsi pupuk ataupun perstisida.

“Hal ini juga sejalan dengan salah satu nilai perseroan, yakni menghargai planet dan pembangunan berkelanjutan,” ujar Ardian.

Ke depan lanjutnya, PT Vale akan mendorong frekuensi penyediaan menu sehat bisa meningkat. Selain itu, keberpihakan terhadap produk petani organik diupayakan melalui koperasi karyawan PT Vale dan rekanan kontraktor melalui program sosialnya.

“Menariknya Pemda Luwu Timur juga mengimbau ASN untuk membeli beras organik dan sayuran organik lainnya. Pemanfaatan channel lain juga akan dioptimalkan, misalnya bekerja sama dengan hotel, retail dan beberapa jejaring toko dimana beberapa produk UMKM binaan juga sudah mulai terfasiltiasi di sana,” bebernya.

Ardian menjelaskan, pemasaran beras SRI Organik selama ini difasilitasi oleh Asosiasi Petani SRI Organik (APSO). Salah satunya turut menyuplai catering bagi Karyawan PT Vale yang menyajikan menu sehat berbahan organik pada hari Rabu setiap minggunya.

Koordinator Pendamping KT Harapan Mulya, Ahmad Kariman mengungkapkan, budi daya padi SRI Organik tak hanya meningkatkan kesejahteraan petani, tetapi juga mendorong kemandirian untuk memanfaatkan sumber alami sebagai pupuk dan pestisida. Biaya operasional pun bisa ditekan karena petani tidak perlu membeli pupuk dan pestisida kimia.

“Nilai jual padi SRI Organik lebih tinggi daripada padi konvensional. Terlebih melalui budi daya ini, kami turut berpartisipasi memperbaiki ekosistem dengan menanam produk makanan sehat yang ramah lingkungan dan tanpa residu kimia,” kata Kariman.

Selain pembinaan dan pendampingan, PT Vale juga mendukung penyediaan berbagai sarana dan prasarana untuk menunjang efisiensi dalam pengelolaan pertanian, antara lain tiga unit mesin combine, alat penyiangan manual dan mesin, lantai jemur, mesin chopper, dan gudang mesin pengeringan gabah.

Pada awal tahun ini, program PPM PT Vale merencanakan penambahan tiga unit mesin combine agar proses panen berlangsung lebih cepat, termasuk alat penyiang padi/gasrok dan oven pengering gabah sebagai inisiatif pengembangan Teknologi Tepat Guna (TTG) dan pengabdian pada masyarakat dari Akademi Teknik Sorowako-YPS.

Di sisi lain, para petani masih menghadapi tantangan dalam aspek pemasaran. Untuk mengoptimalkan penyerapan, program PPM PT Vale berupaya meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Berita Terkait
Baca Juga