SULSELSATU.com, MAKASSAR – Pemerintah telah menetapkan harga minyak goreng secara nasional sebesar Rp14 ribu per liter beberapa waktu yang lalu.
Akibat dari penurunan harga yang murah tersebut, banyak minimarket yang mengalami antrian panjang membeli minyak goreng, masyarakat berebut stok yang ada.
Kini minyak goreng kemasan dikabarkan mengalami kelangkaan. Pedagang dan konsumen pun ikut terdampak kondisi ini.
Baca Juga : Terkait Isu Virus Corona, Iqbal Imbau Masyarakat Tidak Panic Buying
Merespon hal tersebut, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Makassar, Arlin Ariesta, mengatakan kelangkaan minyak goreng terjadi karena panik beli atau panic buying dalam penjualan minyak goreng sejak pemerintah menetapkan harga Rp14 ribu per liter di pasar ritel modern.
“Maka dihimbau masyarakat untuk tidak perlu belanja berlebihan atau panic buying terkait dengan ketersediaan minyak goreng yang ada di gerai atau toko ritel modern.” kata Arlin kepada Sulselsatu.com, saat dikonfirmasi melalui pesan aplikasi WhatsApp, Senin (24/01/2022).
Meski begitu, Dia mengatakan pihaknya terus melakukan pemantauan stok ketersediaan minyak goreng baik curah maupun kemasan.
Arlin mengaku pasokan ketersediaan minyak goreng di Kota Makassar masih dapat memenuhi kebutuhan masyarakat hingga 6 bulan ke depan.
“Karena ketersediaan minyak goreng di gerai atau ritel modern relatif cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri selama 6 bulan ke depan.” jelasnya.
Untuk itu, Arlin mengingatkan masyarakat untuk tidak panic buying terhadap minyak goreng. Ia meminta masyarakat membeli minyak goreng sesuai keperluan.
Kata dia, kebijakan satu harga bertujuan agar distribusi minyak goreng kepada konsumen dapat merata.
“Berbelanjalah dengan normal dan wajar sesuai kebutuhan serta tetap komit dan wajib disiplin melaksanakan protokol kesehatan pada saat ini” pungkasnya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar