SULSELSATU.com, MAKASSAR – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus berupaya menghadirkan layanan digital yang secara holistik dapat mengakomodasi berbagai kebutuhan nasabah.
BRI pun memiliki financial super apps BRImo yang menjadi andalan nasabah memenuhi berbagai layanan perbankan melalui genggaman tangan saja.
Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani mengungkapkan bahwa inovasi terus dilakukan oleh BRI sebagai upaya untuk menjadikan bisnis perusahaan agar lebih customer centric. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kepuasan nasabah terhadap berbagai layanan yang BRI hadirkan, termasuk saat menggunakan BRImo.
Baca Juga : Kementerian BUMN Lapor Pendapatan Negara dari Dividen Capai 100% Sebesar 85,5 T, Target 90 T di 2025
“Digitalisasi ini merupakan sebuah perubahan behavior customer yang harus di-support khususnya oleh BRI. BRI memberikan kemudahan bagi masyarakat dan ini kami wujudkan melalui BRImo dan fitur-fitur unggulan yang ada di dalamnya,” jelasnya.
Sebagai financial super apps, nasabah dapat membuka rekening dan mendaftar menjadi pengguna BRImo tanpa harus pergi ke Kantor Cabang. Keunggulan ini diharapkan dapat menjembatani nasabah yang ingin mengakses layanan perbankan sekaligus mengurangi kontak fisik di masa pandemi ini.
Usai melakukan proses pendaftaran secara digital, nasabah dapat menikmati berbagai fitur unggulan lain di BRImo. Ada fast menu, yakni layanan transaksi cepat sesuai fitur yang diinginkan nasabah.
Baca Juga : Dari Desa ke Kancah Nasional, BRI Berdayakan Kacang Nepo Menjadi Camilan Khas yang Diminati
Transaksi lainnya pun dilengkapi dengan metode Quick Response Indonesia Standard (QRIS) untuk memudahkan nasabah. Fitur QRIS di BRImo tersebut hadir dalam dua cara.
Cara pertama pengguna menunjukkan QRIS pada merchant dan merchant yang akan melakukan pemindaian atau biasa disebut metode Customer Presented Mode (CPM), dalam aplikasi BRImo metode ini juga didukung dengan adanya fitur QR Pedagang sehingga mitra merchant dapat melakukan pemindaian QRIS langsung tanpa perlu tambahan device.
Cara kedua dilakukan sebaliknya yaitu pengguna melakukan pemindaian QRIS yang ada pada merchant atau disebut metode Merchant Presented Mode (MPM).
Baca Juga : Keripik Kentang Albaeta, UMKM Yang Berkembang Pesat Karena Pemberdayaan BRI
“Dengan adanya transaksi menggunakan scan QRIS, BRImo memberikan banyak manfaat bagi pengguna, baik customer maupun mitra merchant, diantaranya transaksi menjadi lebih cepat, tidak perlu menggunakan uang tunai, serta aman karena semua QRIS memiliki izin dan diawasi oleh Bank Indonesia,” tambah Handayani.
Tidak sampai di situ, BRImo juga baru dilengkapi dengan fitur pembayaran baru, yaitu BRImo E-Payment yang memungkinkan nasabah untuk checkout atau bertransaksi di e-commerce tanpa harus berpindah aplikasi.
Semua aktivitas transaksi yang dilakukan oleh nasabah dapat terekam lewat fitur mutasi. Fitur tersebut membuat nasabah bisa melihat aktivitas mutasi rekening selama setahun terakhir.
Baca Juga : Diberdayakan BRI, Petani Mangga Bondowoso Mampu Perluas Lahan dan Tingkatkan Taraf Hidup
Di samping itu, BRI memberi ruang bagi nasabah untuk lebih bijak mengelola keuangan lewat fitur unggulan berupa Personal Financial Management. Inovasi itu, kata Handayani, menjadi Langkah nyata BRI memberikan edukasi keuangan bagi nasabah.
Handayani juga menyadari bahwa nasabah semakin membutuhkan kemudahan dalam mengkonversi mata uang tanpa harus pergi ke money changer. Maka dari itu, lahir lah fitur konversi valuta asing (valas) yang bisa diakses kapan saja dan di mana saja hanya melalui BRImo.
Fitur-fitur unggulan tersebut rupanya sukses merebut hati nasabah untuk menggunakan BRImo. Hal ini tercermin dari jumlah pengguna BRImo yang sudah menyentuh 14,15 juta per akhir 2021 dengan laju transaksi yang tumbuh 66,24% year on year (YoY) menjadi 1,27 miliar transaksi.
Baca Juga : Dirut BRI Dinobatkan Sebagai ”The Best CEO” untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities
Pertumbuhan transaksi yang tumbuh pesat tersebut berbanding lurus dengan nilai transaksi di BRImo, internet banking yang tumbuh 119,26% YoY menjadi Rp3,17 triliun.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar