Kasus Covid-19 Kembali Naik, Dinkes Makassar Minta Perketat Prokes

Kasus Covid-19 Kembali Naik, Dinkes Makassar Minta Perketat Prokes

SULSELSATU.com, MAKASSAR – Kasus covid-19 mulai mengalami kenaikan di Makassar. Dalam sehari, tercatat puluhan orang tekonfirmasi positif. Total kasus kumulatif hingga saat ini mencapai 285 orang. Dalam sehari, jumlah orang yang terkonfirmasi berkisar 50 hingga 60-an kasus.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, dr Nursaidah Sirajuddin saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, Selasa, (08/02/2022).

“Total kasus yang kumulatif 200-an lebih, 285 kalau saya tidak salah. Tig hari lalu tercatat 67 kasus, sehari kemudian turun 66 kasus, esoknya turun lagi 65. Tadi (Selas) kita rilis lagi 57,” katanya

Sejauh ini, kata dia, pihaknya masih melakukan pemetaan di kecamatan mana saja yang banyak terpapar kasus covid-19.

Ida sapaan akrab Nursaidah Sirajuddin meminta untuk memperketat protokol kesehatan (Prekes) dan melengkapi vaksinasi hingga vaksin kedua sebagai langkah antisipasi lonjakan covid-19.

“Yang harus di lakukan bagaimana prokes tetap prioritas pertama untuk di laksanakan dan Vaksinasi lengkap dan booster” ucapnya

Lebih jauh dikemukakan, sejauh ini, belum ditemukan kasus covid varian omicoran di Makassar.

Sementara itu, probale Omicron sebenarnya sudah banyak di Kota Makassar. Sample-nya dikirim langsung ke Litbangkes untuk memastikan covid varian apa.

Sejauh ini, ada 11 sample yang dikirim untuk diperiksa lebih lanjut. Namun belum ada hasil dari Litbangkes apakah sample tersebut mengandung varian covid atau bukan.

“Kita belum bisa mengatakan omicron ada di Makassar sepanjang hasil laboratorium dari Litbangkes belum ada yang dikeluarkan,” kata dr Ida.

Mengantisipasi melonjaknya kasus covid-19 di Kota Makassar saat ini, katanya, Pemkot Makassar sudah mengambil langkah-langkah antisipasi dan mitigasi.

Semua pelayanan kesehatan diinstruksi untuk bersiap menangani kasus jika memang ada yang harus dirawat.

“Jadi semua pelayanan kesehatan di puskesmas maupun rumah sakit tingkat rujukan harus mempersiapkan diri,” tambahnya.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Berita Terkait
Baca Juga