SULSELSATU.com, MAKASSAR – Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulawesi Selatan, menggelar Rapat Kerja Wilayah dengan tema Transformasi dan Kolaborasi untuk Sulsel Jaya di Hotel Kenari Tower ini, sejak 12 hingga 13 Februari 2022.
Ketua Panitia Rakerwil PKS Ismail Bachtiar menjelaskan, menjelang tahun politik tahun 2024, PKS Sulsel mempersiapkan diri lebih awal dengan berbagai konsep, termasuk dengan mengadakan Latihan Dasar Kepemimpinan untuk para Ketua DPD, yang digelar di Rakerwil ini.
“Kita harus meningkatkan kapasitas para pemimpin di DPD, sebagai perwajahan partai di daerah asalnya. Karenanya di Rakerwil ini, kita ada agenda Leadership,” ungkap anggota legislatif DPRD Sulsel dari Fraksi PKS ini, Minggu (13/2/2022).
Baca Juga : PKS Resmi Usung Sudirman-Fatma Lawan Danny-Azhar di Pilgub Sulsel
Sementara itu, Ketua DPW PKS Sulsel Amri Arsyid, menyampaikan tiga target utama PKS Sulsel. Pertama, Pemenuhan 100 persen struktur DPC dan 75 persen Struktur DPRa.
Kedua, Pemenuhan KTA 100 persen untuk verifikasi parpol minimal 22 Kabupaten Kota sampai akhir Maret 2022. Ketiga, Pemenuhan 100 persen Bakal Calon Anggota DPRD (BCAD) untuk masing-masing level, dari DPR RI sampai DPRD Kabupaten/Kota.
“Semua harus berkeringat untuk tiga target utama kita. Tanpa banyak beralasan,” ungkap Amri Arsyid.
Baca Juga : PKS Sulsel Jaga Spirit Nasionalisme Kader Lewat Kegiatan Kembara dan Latansa
Sebagai bentuk komitmen Amri Arsyid untuk tiga target utama DPW PKS tersebut, dia menyampaikan kesiapannya untuk mengajukan pengunduran diri sebagai ketua DPW jika target tersebut tidak tercapai.
Rakerwil yang dihadiri oleh Pengurus DPW hingga DPD, Aleg PKS Provinsi dan Kabupaten/Kota, dan anggota pelopor PKS, dibuka oleh Ketua BPW PKS Sulawesi, Surya Darma. Surya menyampaikan pentingnya transformasi dan kolaborasi di perjuangan politik.
“Partai kita belum bisa mengusung presiden dari kader kita, karenanya kolaborasi itu keniscayaan. Bukan hanya silaturahmi dengan para ulama, pejabat pemerintah, melainkan juga dengan para pemangku adat, termasuk Ammatoa di Bulukumba.”
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar