SULSELSATU.com, MAKASSAR – Lawatan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memantau stabilisasi pasokan dan harga minyak goreng serta barang kebutuhan pokok lainnya memasuki Banda Aceh. Di kota Serambi Mekah ini, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengunjungi Pasar Al Mahirah di Banda Aceh, Provinsi Aceh, hari ini, Sabtu (26/2/2022).
Hasil pantauan menunjukkan pasokan migor di Banda Aceh tersedia, tetapi harganya masih belum sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Pemerintah.
Mendag Lutfi meminta Pemerintah Daerah memperkuat kerjasama dengan Pusat untuk menambah suplai agar harga migor sesuai HET yang berlaku yaitu Rp11.500/liter untuk migor curah, Rp13.500/liter untuk kemasan sederhana, dan Rp14.000/liter untuk kemasan premium.
Baca Juga : Kementerian BUMN Lapor Pendapatan Negara dari Dividen Capai 100% Sebesar 85,5 T, Target 90 T di 2025
Pada pantauan migor di Pasar Al Mahirah, hadir Walikota Banda Aceh Aminullah Usman. Mendag juga turut didampingi Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan dan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Indrasari Wisnu Wardhana.
“Saya mengapresiasi ketersediaan migor di Banda Aceh walaupun harganya belum sesuai dengan HET,” ujar Mendag Lutfi.
Oleh karenanya, untuk meningkatkan pasokan minyak goreng di Aceh diperlukan penguatan kerja sama dengan pemerintah daerah sehingga harga migor dapat terjangkau masyarakat.
Baca Juga : Dari Desa ke Kancah Nasional, BRI Berdayakan Kacang Nepo Menjadi Camilan Khas yang Diminati
“Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu memanfaatkan jalur suplai dari Medan, Sumatra Utara untuk meningkatkan pasokan migor di Aceh,” ungkap Mendag Lutfi.
Usai kunjungan ke Pasar Al Mahirah, Mendag Lutfi menggelar Rapat Koordinasi Distribusi minyak goreng bersama Sekretaris Daerah Aceh Taqwallah, Dinas Perdagangan dan Perindustrian di seluruh Provinsi Aceh, perwakilan PT PPI, serta perwakilan dari distributor minyak goreng.
Mendag memastikan suplai migor akan bertambah dan meminta Kepala Disperindag Provinsi Aceh untuk memastikan distribusi migor berjalan baik. “Diharapkan dalam seminggu ke depan akan berangsur normal,” ujar Mendag.
Baca Juga : Keripik Kentang Albaeta, UMKM Yang Berkembang Pesat Karena Pemberdayaan BRI
Mendag menegaskan, Kemendag akan terus memantau ketersediaan migor dan keterjangkauan harga sesuai dengan HET yang ditetapkan Pemerintah dan mengawal kewajiban implementasi domestic market obligation (DMO) bagi perusahaan eksportir untuk memasok 20 persen dari volume ekspornya untuk kebutuhan domestik.
Kunjungan kerja ke Banda Aceh ini mengakhiri rangkaian kunjungan kerja Mendag Lutfi di Pulau Sumatra dalam rangka memantau ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga migor.
Kunjungan kerja Mendag Lutfi di Pulau Sumatera berlangsung di lima kota yaitu Lampung, Padang, Jambi, Medan, dan Banda Aceh yang berlangsung pada 24–26 Februari 2022.
Baca Juga : Diberdayakan BRI, Petani Mangga Bondowoso Mampu Perluas Lahan dan Tingkatkan Taraf Hidup
Kunjungan kerja ini sekaligus menunjukkan komitmen Mendag Lutfi untuk memastikan ketersediaan migor yang terjangkau bagi masyarakat. Kunjungan kerja juga akan dilanjutkan ke sejumlah kota besar lainnya di Indonesia.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar