Deretan Harga Yang Naik Awal Tahun 2022, Terbaru LPG

SULSELSATU.com – Setidaknya ada lima komoditas yang harganya mengalami lonjakan secara berturut-turut pada dua bulan pertama tahun 2022.

Berikut daftar komoditas yang mengalami kenaikan harga dilansir dari Kumparan.com, Rabu (2/3/2022) :

1. Minyak Goreng

Harga komoditas ini terpantau melonjak sejak akhir tahun 2021, bahkan menembus lebih dari Rp 20.000 per liter. Ini disebabkan harga crude palm oil (CPO) global yang meroket. Pemerintah pun berinisiatif menerapkan kebijakan satu harga, yaitu minyak goreng kemasan sederhana maupun premium dipatok seharga Rp 14.000 per liter dengan total pasokan 11 juta liter.

Namun, kebijakan itu tidak efektif menekan harga minyak goreng, bahkan sampai ada kelangkaan yang membuat harganya semakin melambung. Pemerintah kemudian membuat kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng sejak 1 Februari, yakni minyak goreng curah senilai Rp 11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp 13.500 liter dan minyak goreng premium seharga Rp 14.000 per liter.

Saat ini, kelangkaan minyak goreng masih terjadi karena pendistribusian pasokan dari produksi minyak goreng baru belum merata. Selain itu, terungkap banyak praktik penimbunan minyak goreng di berbagi daerah

2. Tahu dan Tempe

Belum selesai masalah distribusi minyak goreng, harga tahu dan tempe ikut melonjak. Tahu kini dijual seharga Rp 800 per satuan, sebelumnya hanya Rp 600 per satuan. Sedangkan tempe yang mulanya dijual Rp 5.000 per satuan papan kini jadi Rp 6.000 per satuan papan.

Kenaikan harga tersebut disebabkan harga kedelai yang naik hingga menyentuh Rp 12.000 per kg. Kondisi ini membuat produsen tahu dan tempe seluruh Jabodetabek dan Jawa Barat sempat mogok produksi selama 3 hari, membuat 60 ribu ton pasokan tahu tempe lenyap dari pasaran.

3. Daging Sapi

Akhir bulan Februari ini, harga daging sapi terpantau menembus angka Rp 160.000 per kg. Kondisi tersebut disebabkan harga daging sapi ekspor memang sedang tinggi saat ini, terutama di Australia.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perdagangan, Juan Permata Adoe, menjelaskan harga sapi bakalan dari Australia kini mencapai AUD 5,35 (dolar Australia) per kg bobot hidup, yang sebelumnya hanya AUD 4,70 per kg bobot hidup.

Selain harganya sudah mahal, Juan menjelaskan panjangnya rantai pasokan juga memengaruhi. Ditambah biaya angkut, harga sapi bakalan sampai Indonesia menjadi AUD 6,35 AUD. Belum lagi harus melewati feedlot untuk penggemukan, dengan harga pakan yang meningkat pula. Sehingga, harganya menjadi berkali lipat ketika di tingkat konsumen.

4. Cabai

Para pedagang cabai mulai mengeluhkan kenaikan harga komoditas ini di pasaran. Berdasarkan informasi di situs Info Pangan Jakarta, per 28 Februari 2022 harga tertinggi cabai rawit merah bahkan sudah menyentuh Rp 80.000 per kg. Harga tertinggi ini terjadi di Pasar Cengkareng.

Beberapa pasar juga mulai mengalami tren kenaikan sejak beberapa waktu lalu, seperti Pasar Kalibaru yang naik Rp 5.000 menjadi Rp 75.000 per kg. Di sejumlah pasar, dari Tanah Abang blok A-G, Pasar Pesanggrahan, harga cabai rawit merah bertahan di Rp 70.000 per kg.

Adapun untuk cabai rawit hijau, angka tertinggi yakni Rp 50.000 per kg untuk Pasar Minggu. Dengan rata-rata harga di seluruh pasar DKI Jakarta yakni Rp 42.037 per kg. Lalu, harga tertinggi cabai merah besar yakni menyentuh Rp 65.000 per kg juga untuk Pasar Minggu. Sedangkan cabai merah keriting, di Pasar Pluit dibanderol dengan harga Rp 70.000 per kg.

5. LPG Nonsubsidi

PT Pertamina (Persero) menaikkan harga gas LPG 5,5 kg dan 12 kg mulai 27 Februari 2022. Kebijakan tersebut didorong oleh melambungnya harga minyak mentah dunia karena gejolak geopolitik Rusia dan Ukraina. Adapun kenaikan harga gas LPG nonsubsidi kali ini merupakan yang kedua kalinya dalam dua bulan terakhir.

Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading Pertamina Irto Ginting menjelaskan, kenaikan harga jual LPG ke konsumen saat ini juga dilakukan mengikuti kenaikan harga Contract Price Aramco (CPA) LPG yang terus meningkat.

Tercatat, CPA mencapai USD 775 per metrik ton per Januari 2022, naik sekitar 21 persen dari harga rata-rata CPA sepanjang tahun 2021. Dengan adanya penyesuaian, harga LPG nonsubsidi yang berlaku saat ini sekitar Rp 15.500 per kg.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel