Hari Ke-11 Invasi Rusia, Presiden Putin Ingatkan Masa Depan Ukraina dalam Bahaya

Hari Ke-11 Invasi Rusia, Presiden Putin Ingatkan Masa Depan Ukraina dalam Bahaya

SULSELSATU.com – Invasi Rusia ke Ukraina telah memasuki hari ke-11. Tentara Rusia terus melancarkan serangan dan menembaki Mariupol serta kota-kota yang dikepung.

Para pejabat Ukraina mengatakan pasukan Rusia telah mengintensifkan penembakan di Mariupol sambil menjatuhkan bom di daerah pemukiman Chernihiv, sebuah kota di utara Kiev.

Melansir detikcom, Minggu, (6/3/2022), Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan kenegaraan Ukraina dalam bahaya pasca gencatan senjata di kota pelabuhan Mariupol ditunda.

Putin terus menyalahkan kepemimpinan Ukraina atas perang tersebut dan mengecam perlawanan mereka terhadap invasi.

“Jika mereka terus melakukan apa yang mereka lakukan, mereka mempertanyakan masa depan negara Ukraina,” katanya. “Dan jika ini terjadi, itu sepenuhnya atas kata hati mereka.”

Putin juga juga mengecam sanksi Barat yang telah melumpuhkan ekonomi Rusia dan membuat nilai mata uangnya jatuh. Sanksi tersebut seolah-olah layaknya pernyataan perang dari Barat.

“Sanksi yang dikenakan ini mirip dengan menyatakan perang,” kata Putin dalam pertemuan dengan maskapai Rusia Aeroflot. “Tapi syukurlah, kami belum sampai di sana.”

Sistem keuangan Rusia mengalami pukulan lagi ketika Mastercard dan Visa mengumumkan bahwa mereka menangguhkan operasi di negara itu.

Dialog damai putaran ketiga antara Rusia dan Ukraina akan berlangsung Senin (7/3) mendatang. Namun tidak diketahui pasti di mana dialog akan berlangsung.

Pertemuan-pertemuan sebelumnya diadakan di Belarusia dan mengarah pada kegagalan perjanjian gencatan senjata di Mariupol. Penasihat presiden Ukraina Oleksiy Arestovych dalam siaran televisi mengatakan, Rusia tidak mematuhi kesepakatan gencatan senjata.

Walikota Mariupol Vadym Boychenko mengatakan ribuan penduduk telah berkumpul untuk keluar dari kota dengan aman ketika penembakan dimulai dan evakuasi dihentikan. Kemudian pada hari itu, dia mengatakan serangan itu semakin meningkat.

“Kota ini dalam keadaan pengepungan yang sangat, sangat sulit,” kata Boychenko kepada TV Ukraina. “Penembakan tanpa henti terhadap blok-blok perumahan sedang berlangsung, pesawat-pesawat telah menjatuhkan bom di daerah-daerah pemukiman. Rusia menggunakan artileri berat, termasuk peluncur roket ganda Grad.”

Dewan kota Mariupol telah menunda evakuasi warganya melalui koridor kemanusiaan dan menuduh pasukan Rusia melanggar gencatan senjata yang dimaksudkan untuk memungkinkan warga sipil meninggalkan kota dalam waktu lima jam.

“Karena fakta bahwa pihak Rusia tidak mematuhi gencatan senjata dan terus menembaki Mariupol dan sekitarnya dan untuk alasan keamanan, evakuasi penduduk sipil telah ditunda,” kata pejabat kota dalam sebuah pernyataan di media sosial.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Berita Terkait
Baca Juga