SULSELSATU.com, MAKASSAR – Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan bersama UNICEF kembali berkolaborasi dalam rangka meningkatkan vaksinasi Covid-19 juga imunisasi rutin bagi anak.
Dalam acara media briefing terkait imunisasi rutin termasuk Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) pada masa pandemik Covid-19 di Swiss-Belhotel Makassar, Minggu (6/3/2022), Dinkes Sulsel bersama UNICEF menyampaikan hal itu.
“Selama ini kita hanya berfokus ke Covid-19 dan imunisasi rutin untuk bayi dan anak sekolah sempat terlupakan. Tapi saya kira mulai kembali normal,” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel, Arman Bausat.
Baca Juga : Dinkes Sulsel Temukan 12.280 Kasus TBC Hingga Mei 2024
Arman menyebutkan terjadi penurunan cakupan imunisasi rutin selama masa pandemik Covid-19. Ada berbagai faktor yang membuat penurunan itu, salah satunya yaitu ketakutan masyarakat mengakses fasilitas kesehatan di awal masa pandemik Covid-19.
Tak butuh waktu lama vaksinasi Covid-19 akhirnya dimulai. Namun hal ini justru menjadi tantangan baru sebab pemerintah maupun masyarakat lebih fokus menggenjot vaksinasi Covid-19 dan cenderung menomorduakan imunisasi rutin.
Ketika capaian vaksinasi semakin tinggi, imunisasi rutin pun digalakkan kembali. Sayangnya, sebagian masyarakat terlanjur takut akibat maraknya kabar hoax berseliweran terkait vaksin sehingga membuat mereka urung mengimunisasi anaknya.
Baca Juga : Nakes Sulsel Rela Jalan Kaki Demi Layani Korban Banjir dan Longsor di Titik Terisolir Latimojong
“Ada ketakutan ibu-ibu sekarang, anaknya yang masuk vaksin rutin di sekolah usia sekolah kelas 1, kelas 2, kelas 5 itu seakan-akan mereka mau divaksin Covid-19. Jadi takut dibawa,” kata Arman.
Sementara itu, Chief Field Office-Sulawesi & Maluku Regions UNICEF Indonesia, Henky Widjaja, menjelaskan bahwa anak merupakan kelompok yang rentan sakit. Karena itu, kelengkapan imunisasi rutin sangat penting dan menjadi haknya yang harus diberikan.
“Sudah dikomitmenkan secara nasional bahwa anak mempunyai hak untuk mendapatkan vaksin. Karena imunisasi adalah hak asasi anak,” kata Henky.
Baca Juga : Cegah Stunting, Dinkes Sulsel Siapkan Tenaga Pendamping di 240 Desa
Sayangnya, pandemik Covid-19 membuat kegiatan imunisasi rutin sempat tertunda. Tidak sedikit masyarakat yang takut ke fasilitas kesehatan. Belum lagi maraknya hoax mengenai vaksin yang membuat masyarakat takut terhadap vaksin.
Meskipun imunisasi merupakan hak setiap anak untuk sehat namun tidak semua orang tua paham dengan itu. Karena itu, UNICEF terus berupaya untuk mengedukasi masyarakat.
Henky menuturkan, edukasi perihal imunisasi merupakan proses yang berkelanjutan. Di titik ini, UNICEF tidak memulai dari nol karena cakupan imunisasi untuk Sulsel sudah cukup tinggi.
Baca Juga : PKK Sulsel – UNICEF Indonesia Perkuat Program Gizi untuk Balita Hingga Bencana
“Cuma beberapa wilayah memang masih rendah. Jadi ini proses yang terus berkembang dan di situlah kita memanfaatkan banyak potensi,” kata Henky.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar