Pemilih di Kota Makassar dan Luwu Alami Penurunan, Ini Penyebabnya
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Pemilih di Kota Makassar dan Kabupaten Luwu mengalami penurunan, hal itu berdasarkan hasil rekapitulasi Pemutakhiran Daftar Pemilih Berkelanjutan (PDPB) periode Februari 2022 yang dilakukan KPU.
Pada periode Januari 2022, KPU Makassar menjaring sebanyak 903.801 orang. Namun terjadi penurunan pada hasil PDPB periode Februari yang berada di angka 903.359 pemilih. Artinya terjadi penurunan sebanyak 442 pemilih.
Komisioner KPU Makassar, Romy Harminto mengatakan hal ini dikarenakan jumlah pemilih yang tidak memenuhi syarat (TMS) lebih banyak dijaring. Ketimbang potensi pemilih baru.
“Pemilih TMS periode ini mencapai 467 orang, terdiri dari 232 laki-laki dan 235 perempuan,” kata Romy, Senin (7/3/2022).
Dimana para pemilih ini kata Romy didominasi karena sudah meninggal dunia.
“UPT Pemakaman Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar ini selalu melaporkan ke kami data-data yang meninggal. Makanya pemilih yang TMS itu banyak, karena didominasi orang meninggal,” ujarnya.
Sementara pemilih baru yang dijaring KPU Makassar sangat sedikit. Jumlahnya bahkan tak mencapai ratusan orang.
“Pemilih baru yang terjaring di periode ini sebanyak 25 orang. Terdiri dari 8 laki-laki dan 17 perempuan,” beber Romy.
Pemilih di Luwu juga mengalami penurunan dibanding periode sebelumnya. Dimana pada Januari ditemukan sebanyak 259.058 pemilih, namun pada periode Februari ini cuma 259.031 orang.
“Kami dapat ada pengurangan sebanyak 27 pemilih. Kami juga menemukan pemilih baru namun bukti administrasi berupa KTP elektronik belum dilengkapi, sehingga kami belum memasukkan data tersebut,” ucap Komisioner KPU Luwu, Adly Aqsha Darwis.
Tak adanya tambahan pemilih baru, memang membuat jumlah pemilih di Luwu menurun. Dimana TMS juga sebanyak 27 pemilih.
“Adapun jumlah pengurangan jumlah pemilih atau tidak memenuhi syarat pada Februari yakni sebanyak 27 pemilih. Terdiri dari pemilih yang meninggal dunia 12 orang, ganda 2 orang, dan tidak dikenal 13 orang,” bebernya.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News