Logo Sulselsatu

Program Electrifying Agriculture PLN Bantu Peternak Asal Gowa Hemat Biaya Operasional Hingga Lima Kali Lipat

Sri Wahyu Diastuti
Sri Wahyu Diastuti

Jumat, 11 Maret 2022 12:16

Salah satu peternakan Close Farm ayam di Kabupaten Gowa dengan menggunakan listik PLN (dok. PLN UIW Sulselrabar)
Salah satu peternakan Close Farm ayam di Kabupaten Gowa dengan menggunakan listik PLN (dok. PLN UIW Sulselrabar)

SULSELSATU.com, MAKASSAR – Mewujudkan peternakan ayam yang modern, ramah lingkungan dan hemat, PLN berinovasi dalam bidang electrifying agriculture dengan mendukung kebutuhan listrik peternak ayam di Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

Bermula dari kunjungan ke beberapa calon pelanggan, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi (UIW Sulselrabar) Awaluddin Hafid menyampaikan, PLN melihat peluang dan sangat mendukung kebutuhan listrik para peternak ayam.

“Dari observasi yang petugas PLN Unit Layanan Pelanggan Malino lakukan, industri peternakan ayam modern ternyata membutuhkan listrik untuk mengubah kandang ayam yang tadinya konvensional (terbuka) menjadi modern (close farm/tertutup) dengan tujuan agar suhu di kandang ayam tersebut terkontrol sehingga lebih efisien dan efektif,” kata Awaluddin dalam keterangan resmi, Jumat, (11/3/2022).

Baca Juga : Banjir Makassar, PLN Padamkan Aliran Listrik di Sejumlah Titik

Di samping itu kata Awaluddin, untuk mengolah pakan ayam, beberapa peternak yang tadinya menggunakan diesel pun beralih menggunakan listrik karena lebih hemat dan efisien.

“Untuk menciptakan iklim industri peternakan modern, PLN berkomitmen memberikan dukungan pasokan listrik kepada para pelaku usaha peternakan sebagai mitra bisnis,” tutup Awaluddin.

Salah satu peternak ayam close farm di Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa, Sulsel, Mustakim mengungkapkan, kunci keberhasilan dalam mengelola peternakan ayam adalah memelihara dan menjaga suhu tubuh ayam.

Baca Juga : PLN Berkomitmen Tingkatkan Pelayanan, Wujud Apresiasi Pelanggan

“Dengan metode kandang close farm, listrik memegang peranan penting untuk mengoperasikan 16 kipas blower yang digunakan menjaga suhu kandang,” pungkas Mustakim.

Peternak milenial tersebut mengatakan, listrik mempunyai peranan penting dalam mendukung peternakan close farm. Apabila harus menggunakan genset untuk mengoperasikan kipas blower, penghangat ruangan dan lampu, ia membutuhkan rata-rata 3.600 liter solar atau setara Rp32 juta per bulannya.

Sedangkan jika menggunakan listrik, Mustakim hanya perlu mengeluarkan biaya Rp7 juta per bulannya untuk operasional peternakan close farm miliknya.

Baca Juga : Menuju Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Bakal Siapkan Layanan Charging Station Terintegrasi di Tiga Provinsi

“Setelah menggunakan listrik, kami dapat mengoptimalkan produksi yang tadinya panen membutuhkan waktu 28 hari kini hanya membutuhkan waktu 22 hari sehingga dari sisi efektifitas waktu lebih singkat dan omset kami pun otomatis meningkat,” imbuhnya.

Ia menjelaskan kunci kesuksesan dari peternakan ayam modern adalah menjaga suhu kandang (close farm) dengan menggunakan peralatan elektronik seperti kipas blower, penghangat ruangan dan lampu. Gunanya adalah meningkatkatkan peforma produksi ayam telur maupun pertumbuhan ayam daging.

Dibandingkan kandang ayam konvensional, kandang ayam modern ramah lingkungan, tidak berbau, dan suhu ruangan terkontrol dengan sirkulasi udara yang baik sehingga berujung pada peningkatan keberhasilan panen.

Baca Juga : UMKM Mitra Binaan PLN Ikut Pamerkan Produk Kopi Terbaik Sulsel di Jogja Coffee Week 2

Hal yang sama dilakukan peternak ayam di Kecamatan Manuju, Gowa, Heri. Heri juga kini beralih menggunakan listrik dalam operasional usahanya pengelolaan pakan ayam.

“Kami melakukan elektrifikasi pada mesin-mesin pengolahan pakan ayam untuk penggilingan jagung, sehingga kami tidak perlu lagi mengeluarkan biaya bahan bakar diesel dan pemeliharaan mesin,” tutur Heri.

Setelah beralih menggunakan listrik, Hery menyebut biaya pengolahan pakan ayam miliknya hemat sampai dengan 4 kali lipat. Hari menjelaskan, dengan menggunakan genset, biayanya sampai Rp10 juta per bulan atau setara 1.200 liter solar per bulannya.

Baca Juga : Rasakan Langsung Beragam Manfaat Kompor Induksi, Bupati Luwu Utara: Mudah dan Praktis

Namun, setelah menggunakan listrik, ia hanya perlu mengeluarkan biaya listrik rata-rata Rp2 juta per bulan. Heri menuturkan ke depan peternakan ayam miliknya akan menerapkan metode close farm yang tentunya membutuhkan tambahan pasokan listrik.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Makassar25 November 2024 22:48
Seminar Kesehatan dan Donor Darah Meriahkan Peringatan Hari Guru di SIT Al Fatih
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al Fatih memperingati dan menyemarakkan Hari Guru dirangkaikan Hari Kesehatan Nasional de...
Politik25 November 2024 22:39
Bawaslu Diminta Kawal Wilayah dari Serangan Fajar
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, menyoroti maraknya praktik politik uang atau serangan fajar menjelang Pem...
Metropolitan25 November 2024 22:36
Tok! APBD Makassar 2025 Capai Rp5,7 Triliun
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar resmi menyepakati Anggaran ...
Hukum25 November 2024 21:36
12 Daerah Rawan di Sulsel Dapat Pengamanan Khusus untuk Pilkada 2024
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) telah memetakan 12 daerah yang bakal menjadi perhatian khusus dalam proses pemungutan sua...