Bantu Hadapi Rusia, Amerika Serikat Kirim Senjata Senilai 200 Juta Dolar
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Rusia semakin mengencangkan serangan ke Ukraina. Di tengah situasi itu, Amerika Serikat melakukan pengiriman senjata senilai USD200 juta atau setara Rp2,8 triliun.
Salah seorang Pejabat senior AS mengatakan bahwa Negeri Paman Sam mempercepat pengiriman ini setelah Presiden Joe Biden mengeluarkan memorandum soal tambahan bantuan Ukraina.
“Dana itu dapat mempercepat bantuan militer untuk Ukraina, termasuk sistem anti-tank, anti-pesawat, dan senjata kecil demi mendukung garda terdepan Ukraina,” ujar pejabat anonim itu kepada Reuters.
Dilansir dari CNN Indonesia, Minggu, (13/3/2022), dalam memorandum pada Sabtu (12/3) itu, Biden memang memerintahkan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, untuk mengatur alokasi dana Rp2,8 triliun berlandaskan aturan Undang-Undang Bantuan Asing.
Berdasarkan UU tersebut, presiden AS dapat memerintahkan pengiriman aset negara ke pihak asing tanpa melalui persetujuan parlemen.
Bantuan tersebut dapat dipergunakan untuk membantu memperkuat pertahanan Ukraina, termasuk dengan cara mengirimkan senjata hingga menggelar pelatihan militer.
Gedung Putih dan Kementerian Luar Negeri AS masih belum menjawab permintaan konfirmasi Reuters terkait detail penggunaan dana tersebut.
Sementara itu, Ukraina memang sedang terus mendesak AS mengirimkan senjata anti-tank Javelin dan rudal Stinger tambahan untuk membantu menembak jatuh pesawat-pesawat Rusia.
Keputusan ini, total bantuan AS sudah US$1,2 miliar atau sekitar Rp17,1 triliun untuk pertahanan Ukraina dalam setahun belakangan.
Belakangan, AS sedang terus memutar otak untuk mengirimkan bantuan senjata dan alutsista ke Ukraina, terutama setelah Presiden Volodymyr Zelensky berbicara dengan anggota parlemen Negeri Paman Sam akhir pekan lalu.
Dalam perbincangan itu, Zelensky mendesak AS untuk segera mengirimkan bantuan jet tempur karena Rusia masih terus menggempur Ukraina.
Namun, masalah pengiriman jet ke Ukraina sangat pelik karena AS harus memikirkan agar tak memicu konflik langsung dengan Rusia. AS pun terus menggodok sejumlah skenario.
Salah satu skenario itu adalah mengirimkan F-16 AS ke negara-negara sekitar Ukraina yang kini sudah menjadi anggota NATO. Setelah itu, negara tersebut mengirimkan jet MiG era Soviet yang dapat dikendarai oleh pilot Ukraina.
Namun, Rusia kemudian memperingatkan AS untuk tidak mengoordinasikan pengiriman senjata ke Ukraina melalui sekutu-sekutunya.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News