Kemendag Sebut Kebutuhan Pokok Relatif Stabil
SULSELSATU.com – Direktur Bahan Pokok dan Penting, Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan (Kemendag) Isy Karim memastikan, perkembangan harga pangan kebutuhan pokok nasional per Senin, 14 Maret 2022 relatif stabil.
“Secara umum harga barang kebutuhan pokok relatif stabil, namun ada beberapa komoditi yang mengalami kenaikan cukup tinggi karena beberapa faktor,” ujar Isy dalam keterangannya, Selasa (15/3/2022).
Isy menjelaskan, beberapa komoditi yang mengalami kenaikan, yaitu bawang merah naik 6,12 persen menjadi 36.400 per kg selanjutnya cabai Merah Keriting naik 30,13 persen menjadi Rp.51.400 per kg, cabai merah besar naik 32,45% menjadi Rp49.800 per kg, cabai rawit merah naik 32,32 persen menjadi Rp69.600 per kg.
Disusul oleh kedelai naik 8,82 persen menjadi Rp11.989 di tingkat pengrajin dan 7,14 persen menjadi Rp13.500 di tingkat eceran. Sedangkan minyak goreng kemasan naik 4,57 persen menjadi Rp 18.300 per liter, dan yang terakhir telur ayam ras naik 4,10 persen menjadi Rp25.400 per kg.
Lebih lanjut dia mengatakan kenaikan harga bawang merah saat ini disebabkan karena tanaman di sentra produksi banyak yang rusak akibat curah hujan yang tinggi saat panen, sehingga produktivitasnya turun sekitar 50 persen menjadi 4 Ton per Ha. Hal ini menyebabkan harga bawang merah berada di atas harga acuan Rp32.000 per kg.
Sedangkan kenaikan harga kedelai merupakan dampak dari kenaikan harga kedelai dunia disinyalir akibat turunnya produksi di negara produsen di antaranya di Amerika Selatan (AS) serta meningkatnya permintaan dari China akibat restrukturisasi di bidang peternakan.
Asy meneruskan, kenaikan harga cabai berdasarkan info dari Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) disinyalir akibat tertundanya masa pemetikan oleh petani akibat dari faktor cuaca hujan di sentra produksi. Panen cabai diprediksi akan terjadi pada April Juni 2022.
“Namun diperkirakan mulai April pasokan cabai akan kembali normal karena beberapa sentra produksi di Jawa Timur seperti Kediri, Blitar, Banyuwangi, Jember, dan Malang memasuki masa panen, sehingga diharapkan pasokan ke pasar akan kembali normal dan harga akan kembali pada tingkat yang wajar,” kata Isy Karim.
Adapun antisipasi Kemendag dalam mereda kenaikan pangan bersama Kementerian Pertanian, keduanya telah mengidentifikasi potensi produksi dan distribusi kebutuhan pokok.
Pemerintah pun mendorong implementasi penerapan teknologi pasca panen dan metode penyimpanan dalam rangka memperpanjang masa simpan (teknologi CAS-Controlled Atmosphere Storage dan Ozonisasi serta metode flash freeze).
Cek berita dan artikel yang lain di Google News