Anggota DPRD Sulsel Soroti Ruwetnya Urusan Administrasi BPJS Akibatkan Warga Meninggal

Anggota DPRD Sulsel Soroti Ruwetnya Urusan Administrasi BPJS Akibatkan Warga Meninggal

SULSELSATU.com, MAKASSAR – Anggota DPRD Sulsel, Ismail Bachtiar angkat bicara terkait pasien Amiluddin yang meninggal saat melakukan perekaman KTP-el di Disdukcapil Kabupaten Bulukumba belum lama ini.

Korban berusia 54 tahun itu disebutkan ingin melakukan perekaman KTP-el karena berencana mengurus BPJS. Sebelumnya, Amiluddin memang sempat dirawat di RSUD Sulthan Dg Radja Bulukumba.

Saat dirawat, Amiluddin diminta melakukan operasi. Namun karena biaya yang dinilai besar, membuat ia datang ke Dukcapil untuk mengurus BPJS.

“Dilema pemerintahan, almarhum yang bersangkutan dirawat di RS. Karena tidak punya BPJS, akhirnya keluar paksa untuk urus BPJS dan perekaman KTP,” kata Ismail ke awak media, Rabu (16/3/2022).

Menurut Ismail, peristiwa ini menjadi cerminan bahwa administrasi pelayanan kesehatan di Indonesia sangat sulit. Tidak cepat dan membuat masyarakat kesulitan, apalagi dalam situasi yang dialami Amiluddin.

“Kita bisa saja tidak dalam posisi menyalahkan siapa-siapa. Tapi sungguh ini bisa mengetuk hati kita semua, betapa ribetnya administrasi pelayanan kesehatan kita. Almarhum meninggal sesaat di ruang perekaman KTP Dukcapil Bulukumba,” terangnya.

Anggota Komisi E DPRD Sulsel ini pun mendorong agar pelayanan di RS tidak menyulitkan pasien. Ia juga berharap agar peristiwa seperti ini, tak terulang kembali.

“Jangan persulit layanan RS, hanya karena administrasi untuk pasien darurat. Apalagi kronis,” jelasnya.

Ismail juga menyayangkan sikap Dukcapil Bulukumba yang tidak bersikap sigap dan jemput bola. Padahal setiap Dukcapil punya fasilitas perekaman di tempat.

“Capil punya fasilitas rekam di tempat tapi tidak dimaksimalkan. Jadinya pasien yang ke ddukcapil, dan meninggal di sana,” kuncinya.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Berita Terkait
Baca Juga