SULSELSATU.com, MAKASSAR – KALLA bersama Amazon Web Service (AWS) menggelar Edu Project yang merupakan wujud keseriusan dalam membantu masyarakat berinovasi, dalam perusahaan ataupun startup.
Edu Project ini dirangkai Webinar 70 Tahun KALLA dengan tema ‘Menjadi Inovator dan Start Up Kelas Dunia’ di BikinBikin Hub Nipah Park dan Zoom Meeting serta di YouTube Channel Kalla Group pada Kamis, (17/3/2022).
Chief Strategy and Technology KALLA, Achmad Sugiarto menjelaskan, Edu Project merupakan bukti implementasi misi ke dua KALLA dalam membantu masyarakat melalui inovasi.
Baca Juga : LAZ Hadji Kalla Beri Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Kampung Zakat Pulau Lakkang
“Dalam waktu dekat, ini sesuai data bakal ada lebih dari 90 persen corporate beralih multicloud. Untuk itu, kita bersama AWS telah berkolaborasi menginisiasi Awan Indonesia https://tinyurl.com/awanID untuk masyarakat inovasi, sebutlah saja innovation geeks. Hal ini menjadi bagian dari inovasi untuk dapat menjadi kelas dunia,” ungkapnya.
Ia menilai, bisnis startup kini mulai merambah ke berbagai sektor. Namun, di tahun 2021, khususnya selama masa pandemi Covid-19, ada beberapa sektor yang dinilai paling potensial untuk berkembang. Sektor tersebut diantaranya financial technology (fintech), kesehatan, e-commerce, logistik, dan pendidikan.
Khusus untuk e-commerce dan pendidikan, kedua sektor ini memang sudah terbukti mampu menunjukan pencapaian gemilang di industri lokal dan global.
Baca Juga : Perayaan 15 Tahun Wisma Kalla Berhasil Kumpulkan 131 Kantong Darah
Head of Territory PT Amazon Web Service Indonesia, Anthony Amni mengapresiasi KALLA yang telah berkolaborasi bersama AWS untuk menginisiasi Awan Indonesia.
Hal ini diharapkan bisa menjadi katalisator untuk melahirkan perusahaan kelas dunia lainnya. Menurutnya, salah satu rahasia membangun aplikasi kelas dunia adalah adanya cloud yang kebetulan dimiliki AWS walaupun dengan modal pas-pasan.
“Dengan adanya cloud, teknologi terbaik bukan lagi menjadi hak perusahaan dengan uang berlimpah, tetapi siapapun yang memiliki ide brilliant. Melalui cloud computing, semua teknologi yang mutakhir di dunia ini, ada server, database, analytics bisa diakses lewat internet dari belahan dunia manapun. Di Awan Indonesia, bisa mengakses semuanya dengan harga yang sangat terjangkau. Kami ingin membuat kegagalan menjadi murah. Karena kalau kegalalan murah, tidak ada lagi yang takut berinovasi,” ungkapnya.
Baca Juga : Bukit Baruga Hadirkan Baruga Market, Ruang Kolaborasi yang Ramah UMKM
Sementara itu, People and Process Director KALLA, Disa R. Noviatnty berbagi beberapa langkah yang dilakukan internal KALLA dalam berinovasi. Seperti Kaizen System, Innovation Project, Breakthrough Project dan yang terbaru adalah Kalla Open Innovation 2022.
“Kenapa kita membutuhkan inovasi dan improvement? Itu bukan project semata, tetapi kita masukkan ke dalam strategi perusahaan dan akan menjadi standarisasi. Kita menerapkan Plan Do Check Action (PDCA) dalam perusahaan. Jadi, Plan kita mulai start di awal tahun atau akhir tahun, kemudian kita implementasikan di tahapan Do. Lalu, check kita lakukan review meeting tiap bulan. Di sinilah kita evaluasi apa saja improvement atau inovasi kita butuhkan,” jelas Disa.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar