Rusia Gencarkan Serangan, Minta Warga Tinggalkan Mariupol

Rusia Gencarkan Serangan, Minta Warga Tinggalkan Mariupol

SULSELSATU.com – Rusia terus melancarkan serangan ke Mariupol. Rusia, lada Minggu (20/3) meminta warga Ukraina yang melawan untuk menurunkan senjata di pelabuhan timur Mariupol.

Kota Mariupol telah mengalami berbagai serangan terberat sejak imvasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari lalu. Sebagian dari 400 ribu penduduk terjebak di kota dengan sedikit makanan, air, dan listrik.

“Letakkan senjata Anda,” kata Kolonel Jenderal Mikhail Mizintsev, direktur Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia, seperti diberitakan Reuters

“Bencana kemanusiaan yang mengerikan telah berkembang. Semua orang yang meletakkan senjata dijamin bisa keluar dari Mariupol dengan aman,” katanya lagi.

Dilansir CNN Indonesia, Senin, (21/3/2022), Mizintsev mengatakan koridor kemanusiaan untuk warga sipil akan dibuka ke arah timur dan barat dari Mariupol pada pukul 10 pagi waktu Moskow pada Senin (21/3).

Mizintsev juga bilang Ukraina memiliki waktu hingga pukul 5 pagi waktu Moskow untuk menanggapi tawaran koridor kemanusiaan dan meletakkan senjata.

Rusia dan Ukraina telah saling menyalahkan atas kegagalan membuka koridor semacam itu dalam beberapa pekan terakhir.

Mizintsev, tanpa memberi bukti, mengatakan, bahwa ‘bandit’, ‘neo-Nazi’, dan nasionalis Ukraina telah terlibat dalam ‘teror massal’ dan melakukan pembunuhan besar-besaran di kota.

Dia mengatakan Rusia tidak menggunakan senjata berat di Mariupol. Dia menyebut Rusia sudah mengevakuasi 59.304 orang ke luar kota, tetapi 130 ribu warga sipil menjadi sandera efektif di sana.

Sebanyak 330.686 orang telah dievakuasi dari Ukraina oleh Rusia sejak dimulainya ‘operasi’.

Dewan Kota Mariupol mengatakan di Telegram pada Sabtu (19/3) bahwa beberapa ribu penduduk telah ‘dideportasi’ ke Rusia selama seminggu terakhir.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada Sabtu (19/3) bahwa serangan Rusia di Mariupol adalah ‘teror yang akan diingat selamat berabad-abad yang akan datang’.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Berita Terkait
Baca Juga