SULSELSATU.com, MAKASSAR – PT Vale dalam praktiknya berkomitmen mengganti batubara menjadi LNG. Langkah ini merupakan salah satu langkah PT Vale menuju nol emisi karbon tahun 2050 mendatang.
Presiden Direktur PT Vale Indonesia, Febriany Eddy menjelaskan, perseroan yang bergerak pada sektor pertambangan juga telah membangun peta jalan guna menurunkan emisi karbon untuk scope 1 dan 2 sampai 1/3 di tahun 2030 dan net zero tahun 2050.
“Untuk rencana smelter baru di Sulawesi Tengah, kami bersama dengan partner dari Tiongkok telah berkomitmen menggunakan LNG bukan batubara untuk pembangkit listrik disana,” ujarnya dalam simposium Forum Keberlanjutan 2022 PT Vale di Hotel Claro Makassar, Selasa, (22/3/2022).
Baca Juga : Komitmen pada Keberlanjutan, PT Vale Melaju Bersama Proyek Pengembangan di Luwu Timur
Febriany menjelaskan, khusus untuk proyek tersebut, terdapat proses yang butuh hingga 9 bulan negoisasi dengan partner perseroan beralih ke LNG.
“Awalnya bagi mereka tidak masuk diakal, pindah ke LNG akan mengurangi NPV project kami sebesar $200 juta, padahal secara regulasi tidak ada yg mengharuskan PT Vale saat ini untuk beralih, kenapa harus memilih jalan yang lebih susah dan mahal. Jawaban kami, hal ini adalah pilihan bukan paksaan,” urai Febriany Eddy.
Menurut dia, ukuran keberhasilan suatu organisasi tidak hanya pada keberhasilan finansial tetapi juga pada faktor lain. Untuk itu, perseroan mengadopsi 3P, yakni people, profit dan planet.
Baca Juga : Kekhawatiran Dosen Antropologi Unhas Terhadap Perambahan Lahan Hutan di Luwu Timur Semakin Marak
“Kenapa kita harus menunggu peraturan memaksa kita untuk melakukan sesuatu yang benar. Untuk itu partner PT Vale juga diharapkan mengedepankan nilai yg sama. Akhirnya lewat negosiasi yang cukup panjang, mereka bersedia,” papar Febriany.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar