SULSELSATU.com, MAKASSAR – Sekprov Sulsel, Abdul Hayat Gani, memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Kestabilan Harga dan Ketahanan Pangan Menjelang Ramadan dan Idul Fitri 1443 H/2022 M, di Toraja Room Kantor Gubernur Sulsel, Selasa (22/3/2022).
Didampingi Kepala Dinas Perdagangan Sulsel, Ashari Fakhsari Radjamilo, Abdul Hayat menyampaikan, beberapa hari yang lalu telah dilaksanakan Rakor dengan Mendagri dan Menteri Perdagangan terkait hal tersebut.
“Dan ini suatu penegasan yang harus di tindak lanjut segera, dan setelah rakor ini kita akan adakan virtual zoom meeting pertemuan dengan kabupaten/kota,” ujarnya.
Baca Juga : Kejar Target Eliminasi TBC, Pemprov Sulsel Terbitkan Pergub
Menurutnya, di dalam mengantisipasi pemenuhan kebutuhan dan stabilitasi harga pangan, diperlukan pertimbangan dalam pengeluaran kebijakan. Dan tentu didalam mengambil kebijakan-kebijakan ini, tidak bertentangan dengan kebijakan nasional.
“Untuk teknis, tetap dilakukan dengan pendekatan yang humanis kepada semua dengan edukatif yang lebih penting,” ucapnya.
Ia menambahkan, setelah ini kemudian melakukan outcome yang konkrit. “Tentu kita ingin melihat kabupaten mana saja yang terjadi kelangkaan, seperti apa kondisi dan itu menjadi tindak lanjut dari satgas dan pemerintah provinsi,” ujarnya.
Baca Juga : Satgas Percepatan Investasi Sulsel Dibentuk, Target Pertumbuhan Ekonomi Hingga 8 Persen
Sementara, Kepala Dinas Perdagangan Sulsel Ashari Fakhsari Radjamilo, mengatakan, bersama unsur lainnya siap mensupport agar tidak terjadi kelangkaan barang di Sulsel.
“Kita berharap agar ini bisa kita jaga semuanya karena sesuai dari laporan Dinas Ketahanan Pangan, memang ada beberapa yang mengalami minus seperti gula pasir. Tapi dari Bulog menjamin ketersediaan itu karena akan masuk barangnya sekitar 22 ribu ton. Kami yakin Insya Allah gula pasir aman,” ungkapnya.
Terkait operasi pasar, ia menjelaskan, ini sudah rutin setiap tahunnya diadakan bersama tim. Bukan hanya di Makassar, tapi di 24 kabupaten/kota yang akan disasar, guna menjamin ketersediaan barang dan menjamin stabilitas harga tersebut.
Baca Juga : Berpihak ke Petani, Prof Zudan Diganjar Anugerah Perkebunan 2024
Selain itu, terkait ketersediaan stok minyak goreng curah, dirinya akan melakukan rapat besok dan akan mengundang para distributor untuk menyediakan stok minyak goreng curah tersebut.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura (Ketapang) Provinsi Sulsel, Kemal Redindo Syahrul Putra, mengakui jika memang dari data yang masuk, minyak goreng curah masih minus sebesar tiga ribuan ton untuk kebutuhan Sulsel sendiri.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar