SULSELSATU.com, MAKASSAR – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan izin bagi penerima vaksin Sinovac bisa mendapatkan booster Sinopharm.
Kepala BPOM, Penny K Lukito mengatakan, penerima vaksin Sinovac bisa mendapat vaksin booster menggunakan vaksin Sinopharm dosis penuh.
“Booster heterolog vaksin Sinopharm satu dosis diperuntukkan untuk subyek usia 18 tahun ke atas yang telah mendapatkan vaksin primer Sinovac dosis lengkap 6 (enam) bulan sebelumnya,” kata Penny dalam keterangan tertulis dikutip dari Kompascom, Rabu (23/3/2022).
Baca Juga : Pemberian Vaksin Sinovac Bagi Anak 6-11 Tahun Mulai Berjalan, Terbukti Cegah Penyakit Berat
Dilansir dari Kompas, Penny mengatakan, dari aspek keamanan, penggunaan vaksin Sinopharm sebagai vaksin booster heterolog dapat ditoleransi.
Penny menjelaskan, reaksi lokal yang paling sering dilaporkan dalam uji klinik booster heterolog vaksin ini yaitu nyeri pada tempat suntikan, pruritus/rasa gatal, kemerahan dan pembengkakan.
Sementara itu, kejadian sampingan sistemik yang paling banyak dilaporkan adalah fatigue/kelelahan, nyeri otot, sakit kepala, dan batuk.
Baca Juga : 1,5 Juta Dosis Vaksin Sinopharm untuk Vaksinasi Gotong Royong Tiba di Indonesia
“Profil kejadian sampingan (Adverse Events/AEs) yang dilaporkan dalam uji klinik booster heterolog ini, serupa dengan kejadian sampingan pada uji klinik vaksin primer maupun booster homolog, yaitu bersifat ringan hingga sedang,” ujarnya.
Dari aspek imunogenisitas, lanjut Penny, hasil analisis pemberian satu dosis booster vaksin Sinopharm pada kelompok subyek vaksin primer Sinovac menunjukkan peningkatan respon antibodi.
Peningkatan antibodi ini, kata dia terjadi pada pengukuran hari ke-14 dan ke-28 pasca pemberian dosis booster.
Baca Juga : Percepat Vaksinasi, Indonesia Kembali Datangkan 21,2 Juta Dosis Vaksin Sinovac
“Antibodi IgG anti-sRBD menunjukkan, peningkatan sebesar 8,19 kali dan 10,65 kali dibandingkan sebelum pemberian booster (baseline),” ucap dia.
Dengan disetujui vaksin Sinopharm sebagai vaksin booster heterolog, penerima vaksin Sinovac memiliki empat opsi untuk mendapatkan booster yaitu, AstraZeneca, Pfizer, Moderna dan Sinopharm.
“BPOM kembali menyampaikan apresiasi kepada Tim Ahli Komite Nasional Penilai Vaksin COVID-19 dan ITAGI atas kerja samanya selama ini sebagai mitra dalam mengevaluasi penggunaan dosis booster kedua untuk vaksin ini sehingga dapat segera digunakan oleh masyarakat,” pungkasnya.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar